HT: Usaha pemerintah tingkatkan investasi belum maksimal
A
A
A
Sindonews.com - Belum maksimalnya usaha pemerintah meningkatkan tingkat investasi portofolio di Indonesia menuai beberapa evaluasi. Terdapat beberapa hal yang dianggap menjadi kendala dalam proses investasi portofolio selama ini.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan, tingkat likuiditas dalam negeri merupakan salah satu pertimbangan mendasar para investor selain keadaan fundamental perekonomian nasioanal.
"Yang perlu ditingkatkan yaitu soal likuiditas. Investor akan masuk kalau likuiditas itu aman. Jadi bukan hanya sisi fundamental ekonomi," tutur HT dalam Seminar Nasional, Indonesia Investor Forum III di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut HT, perlu dipastikan dan dicukupkan, agar mampu meyakinkan para investor ke depannya mau tetap berinvestasi di Indonesia. Sebagai pengusaha, dia menekankan betapa pentingnya penguatan terhadap indikator tersebut.
Selain itu, dia juga mengungkapkan, hal lain yang mempengaruhi proses investasi portofolio yakni jumlah emiten yang masih kurang, khususnya emitem dalam negeri. Hary mengapresiasi usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang selama ini telang berusaha mengatasi hal tersebut.
"Jumlah emiten juga perlu dilihat. OJK saya lihat memang sudah berusaha. Saya sebagai investor melihat kelemahan-kelemahan seperti ini," ungkapnya.
Bakal Calon Wakil Presiden dari Partai Hanura itu berharap, ke depannya, beberapa indikator tersebut lebih diseriusi pemerintah, agar mampu meningkatkan perolehan investasi dari jenis investasi portofolio.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan, tingkat likuiditas dalam negeri merupakan salah satu pertimbangan mendasar para investor selain keadaan fundamental perekonomian nasioanal.
"Yang perlu ditingkatkan yaitu soal likuiditas. Investor akan masuk kalau likuiditas itu aman. Jadi bukan hanya sisi fundamental ekonomi," tutur HT dalam Seminar Nasional, Indonesia Investor Forum III di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut HT, perlu dipastikan dan dicukupkan, agar mampu meyakinkan para investor ke depannya mau tetap berinvestasi di Indonesia. Sebagai pengusaha, dia menekankan betapa pentingnya penguatan terhadap indikator tersebut.
Selain itu, dia juga mengungkapkan, hal lain yang mempengaruhi proses investasi portofolio yakni jumlah emiten yang masih kurang, khususnya emitem dalam negeri. Hary mengapresiasi usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang selama ini telang berusaha mengatasi hal tersebut.
"Jumlah emiten juga perlu dilihat. OJK saya lihat memang sudah berusaha. Saya sebagai investor melihat kelemahan-kelemahan seperti ini," ungkapnya.
Bakal Calon Wakil Presiden dari Partai Hanura itu berharap, ke depannya, beberapa indikator tersebut lebih diseriusi pemerintah, agar mampu meningkatkan perolehan investasi dari jenis investasi portofolio.
(gpr)