Pendapatan IBM di bawah perkiraan analis

Sindonews.com - International Business Machines Corp (IBM), penyedia jasa komputer terbesar di dunia melaporkan penurunan penjualan kuartalan ketujuh secara berturut-turut di tengah jatuhnya permintaan server.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/1/2014), pendapatan IBM turun 5,5 persen menjadi USD27,7 miliar pada kuartal keempat. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, angka tersebut menurun dari perkiraan analis sebesar USD28,3 miliar.

Hal tersebut dikarenakan permintaan server dan perangkat lunak pada jaringan cloud computing menurun. Untuk mengatasinya, Chief Executive Officer IBM, Ginni Rometty menawarkan layanan awan lebih untuk menghilangkan pekerjaan dan divestasi bisnis atas margin yang lebih rendah.

"Dalam pandangan keseluruhan hasil setahun penuh perusahaan, tim senior saya dan saya telah merekomendasikan bahwa kita melupakan pembayaran insentif kami pribadi tahunan untuk 2013," katanya.

Saham IBM turun 2,6 persen menjadi USD183,55 pada akhir perdagangan setelah ditutup pada USD188,43 di New York. Saham turun 2,1 persen pada 2013.

Meski demikian, perolehan laba kuartal terakhir tahun lalu melebihi dari perkiraan perusahaan, karena didorong oleh pemotongan biaya dan pertumbuhan perangkat lunak. Termasuk beberapa item, laba naik menjadi USD6,13 per saham.

Angka tersebut melebihi dari perkiraan analis sebesar USD6 per saham. Perusahaan yang menargetkan laba disesuaikan sebesar USD20 per saham pada 2015 dan mereka tetap pada jalur untuk mencapai tujuan tersebut.