Kenaikan TDL bikin daya beli masyarakat turun
Rabu, 22 Januari 2014 - 19:11 WIB
Kenaikan TDL bikin daya beli masyarakat turun
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi industri diyakini akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat. Dengan kenaikan tersebut, harga semakin melambung.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, Latunreng mengungkapkan, kenaikan TDL akan menambah komponen biaya bagi dunia usaha. Selain itu juga akan menyebakan perlambatan dan pengurangan produksi. Sehingga akan menekan daya beli konsumen dan daya saing barang dalam negeri.
Kondisi ini, kata dia, juga akan memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Kenaikan TDL, ditambah kenaikan upah minim provinsi (UMP), kenaikan nilai tukar dolar serta harga elpiji yang ikut melambung, otomatis melemahkan finansial pengusaha.
"Bukan pengusaha tidak mendukung. Tapi kebijakan ini pasti ikut membebani masyarakat. Bukan hanya dunia usaha saja, walaupun dampak langsungnya mungkin terlihat hanya bagi pelaku industri," jelas dia.
Pemerintah rencananya akan menaikkan tarif tenaga listrik untuk industri setelah pemeilihan umum pada 1 Mei 2014. Kenaikan berlaku untuk golongan I3 dengan daya di atas 200 kilovolt ampere (kVa) dan golongan I4 dengan 30.000 kVa.
Kenaikan terdebut dapat dilakukan secara sekaligus maupun bertahap. Apabila dilakukan secara sekaligus maka kenaikannya sebesar 38,9 persen bagi pelanggan I3 sedang untuk pelanggan I4 kenaikannya sebebsar 64,7 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, Latunreng mengungkapkan, kenaikan TDL akan menambah komponen biaya bagi dunia usaha. Selain itu juga akan menyebakan perlambatan dan pengurangan produksi. Sehingga akan menekan daya beli konsumen dan daya saing barang dalam negeri.
Kondisi ini, kata dia, juga akan memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Kenaikan TDL, ditambah kenaikan upah minim provinsi (UMP), kenaikan nilai tukar dolar serta harga elpiji yang ikut melambung, otomatis melemahkan finansial pengusaha.
"Bukan pengusaha tidak mendukung. Tapi kebijakan ini pasti ikut membebani masyarakat. Bukan hanya dunia usaha saja, walaupun dampak langsungnya mungkin terlihat hanya bagi pelaku industri," jelas dia.
Pemerintah rencananya akan menaikkan tarif tenaga listrik untuk industri setelah pemeilihan umum pada 1 Mei 2014. Kenaikan berlaku untuk golongan I3 dengan daya di atas 200 kilovolt ampere (kVa) dan golongan I4 dengan 30.000 kVa.
Kenaikan terdebut dapat dilakukan secara sekaligus maupun bertahap. Apabila dilakukan secara sekaligus maka kenaikannya sebesar 38,9 persen bagi pelanggan I3 sedang untuk pelanggan I4 kenaikannya sebebsar 64,7 persen.
(izz)
