RI diminta belajar kelola pangan dari Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Ekonom Indef, Hendri Saparini meminta pemerintah meniru langkah negara tetangga yaitu Malaysia yang berani menetapkan 24 komoditas pangan strategis untuk menjaga kerawanan pangan.
Dia juga mengatakan, program raskin tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat karena tidak semua penduduk Indonesia memakan nasi (beras).
"Malaysia berani menetapkan 24 komoditas pangan strategis. Sedangkan kita hanya beras saja dan disamaratakan," ujar Hendri di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Hal tersebut ditambah dengan tidak mampunya Bulog membeli harga beras petani dan harus di atas Harga Pembelian Pemerintah sebesar 30 persen.
"Jadi pemerintah harus mengendalikan harga dan suplai seluruh komoditas pangan. Sedangkan kita hanya dapat memenuhi suplai dan harga beras," imbuh dia.
Kemandirian pangan tersebut, tambah Hendri, merupakan kewajiban pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. "Harus ada peran pemerintah yang besar dalam mencapai kesejahteraan," pungkasnya.
Dia juga mengatakan, program raskin tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat karena tidak semua penduduk Indonesia memakan nasi (beras).
"Malaysia berani menetapkan 24 komoditas pangan strategis. Sedangkan kita hanya beras saja dan disamaratakan," ujar Hendri di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Hal tersebut ditambah dengan tidak mampunya Bulog membeli harga beras petani dan harus di atas Harga Pembelian Pemerintah sebesar 30 persen.
"Jadi pemerintah harus mengendalikan harga dan suplai seluruh komoditas pangan. Sedangkan kita hanya dapat memenuhi suplai dan harga beras," imbuh dia.
Kemandirian pangan tersebut, tambah Hendri, merupakan kewajiban pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. "Harus ada peran pemerintah yang besar dalam mencapai kesejahteraan," pungkasnya.
(izz)