Laba operasional Samsung Q4 anjlok

Sindonews.com - Rakasasa elektronik Korea Selatan, Samsung melaporkan penurunan laba kuartalan pertama dalam dua tahun pada Oktober-Desember (Q4) 2013, akibat penguatan nilai won dan pengeluaran bonus karyawan.

Laba operasional mencapai 8,3 triliun won (USD7,8 miliar), turun 18 persen dari periode Juli-September 2013, dan 6,0 penurunan dari tahun sebelumnya.

Laba bersih naik 3,7 persen dari tahun ke tahun (yoy), tetapi melambat secara signifikan dari kenaikan 25,6 persen pada kuartal ketiga, karena margin yang sehat dari unit chip perusahaan gagal mengimbangi profitabilitas lesu dari seri unggulan smartphone Galaxy.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi makro, seperti won Korea yang kuat dan meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan pelonggaran kuantitatif AS akan mulai ditarik, pendapatan kami lebih rendah dari yang diperkirakan pasar," kata Robert Yi, kepala hubungan investor Samsung, seperti dilansir dari AFP, Jumat (24/1/2013).

Dia menunjuk secara khusus "dampak negatif mata uang" sebesar 700 miliar won dan 800 miliar atas bonus one-off karyawan menandai ulang tahun ke-20 dari strategi pemasaran Ketua Lee Kun-Hee, yang meletakkan dasar bagi keberhasilan perusahaan.

Perusahaan memperkirakan ada rebound langsung pada 2014. "Untuk kuartal pertama akan menjadi tantangan bagi Samsung untuk meningkatkan pendapatannya, setelah musim lemah dari industri TI akan memberikan tekanan pada permintaan komponen dan produk TV," ujarnya.

Divisi mobile membukukan laba operasional kuartalan sebesar 5,47 triliun won, turun 2,8 persen dari kuartal ketiga. Samsung menegaskan pendapatan divisi turun karena peningkatan biaya pemasaran, serta bonus one-off.