Moody's pangkas peringkat Sony jadi 'junk'
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga pemeringkat kredit internasional Moody's memangkas rating kredit Sony menjadi junk. Menurut mereka, raksasa elektronik Jepang itu memiliki banyak pekerjaan dalam memperbaiki neraca yang babak belur.
Moody's menurunkan pandangannya terhadap perusahaan menjadi 'Ba1' dari 'Baa3', yang berarti utang terlihat seperti di bawah investment grade, langkah yang mendorong biaya pinjaman Sony.
"Sony telah membuat kemajuan dalam restrukturisasi dan manfaat dari keuntungan berlanjut di beberapa segmen usaha. Mereka masih menghadapi tantangan untuk meningkatkan dan menstabilkan profitabilitas secara keseluruhan," kata Moody's, seperti dilansir dari AFP, Senin (27/1/2014).
"Perhatian utama adalah tantangan yang dihadapi bisnis TV dan PC bisnis perusahaan, yang keduanya menghadapi persaingan ketat global, perubahan yang cepat dalam teknologi dan produk usang," terangnya.
Downgrade adalah yang terbaru memukul industri elektronik Jepang, termasuk saingan Sony, Sharp dan Panasonic, yang terus kehilangan pijakan persaingan di luar negeri.
"Profitabilitas Sony kemungkinan akan tetap lemah dan mudah menguap, seperti yang kita perkirakan. Di mana sebagian besar bisnis inti elektronik konsumen, seperti TV, ponsel, kamera digital dan komputer pribadi, terus menghadapi tekanan penurunan laba yang signifikan," jelas Moody`s, sambil menambahkan, konsol populer baru Sony, PlayStation 4 (PS4) dapat membantu laba melalui unit video game.
Moody's menurunkan pandangannya terhadap perusahaan menjadi 'Ba1' dari 'Baa3', yang berarti utang terlihat seperti di bawah investment grade, langkah yang mendorong biaya pinjaman Sony.
"Sony telah membuat kemajuan dalam restrukturisasi dan manfaat dari keuntungan berlanjut di beberapa segmen usaha. Mereka masih menghadapi tantangan untuk meningkatkan dan menstabilkan profitabilitas secara keseluruhan," kata Moody's, seperti dilansir dari AFP, Senin (27/1/2014).
"Perhatian utama adalah tantangan yang dihadapi bisnis TV dan PC bisnis perusahaan, yang keduanya menghadapi persaingan ketat global, perubahan yang cepat dalam teknologi dan produk usang," terangnya.
Downgrade adalah yang terbaru memukul industri elektronik Jepang, termasuk saingan Sony, Sharp dan Panasonic, yang terus kehilangan pijakan persaingan di luar negeri.
"Profitabilitas Sony kemungkinan akan tetap lemah dan mudah menguap, seperti yang kita perkirakan. Di mana sebagian besar bisnis inti elektronik konsumen, seperti TV, ponsel, kamera digital dan komputer pribadi, terus menghadapi tekanan penurunan laba yang signifikan," jelas Moody`s, sambil menambahkan, konsol populer baru Sony, PlayStation 4 (PS4) dapat membantu laba melalui unit video game.
(dmd)