Freeport pasok konsentrat ke perusahaan dalam negeri
A
A
A
Sindonews.com - PT Freeport Indonesia berkomitmen memasok konsentrat tembaga ke pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dalam negeri yang akan dibangun oleh PT Indosmelt di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Komitmen ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA). "Kami sepakat untuk membuat suatu komitmen menjamin suplai konsentrat di pabrik smelter yang dibangun Indosmelt," kata Presiden Direktur PT Frepoprt Indoensia, Rozik Soetjipto dalam sambutan penandatanganan CSPA di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Indosmelt yang ditandatangani pada Agustus 2013. Dia berharap proses pembangunan smelter sesuai dengan jadwal yang direncanakan sesuai kebijakan pemerintah yang melarang ekspor konsentrat pada 2017.
Pihaknya selama ini saling berkomunikasi dengan baik, sehingga apa yang di cita-citakan dapat berjalan lancar sesuai harapan. "Selain Indosmelt juga dilakukan dengan pihak lain seperti PT Indovasi Mineral Indonesia dan PT Nusantara Smelting yang berminat kerjasama dengan kami," kata dia.
Dia mengatakan, Freeport belum bisa menyebutkan berapa yang akan dipasok untuk masing-masing perusahaan ini. Pihaknya akan melihat terlebih dahulu perkembangan kerja sama ini dengan melihat studi kelayakan bersama. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara konsentrat dan kebutuhan.
Komitmen ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA). "Kami sepakat untuk membuat suatu komitmen menjamin suplai konsentrat di pabrik smelter yang dibangun Indosmelt," kata Presiden Direktur PT Frepoprt Indoensia, Rozik Soetjipto dalam sambutan penandatanganan CSPA di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Senin (27/1/2014).
Menurutnya, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Indosmelt yang ditandatangani pada Agustus 2013. Dia berharap proses pembangunan smelter sesuai dengan jadwal yang direncanakan sesuai kebijakan pemerintah yang melarang ekspor konsentrat pada 2017.
Pihaknya selama ini saling berkomunikasi dengan baik, sehingga apa yang di cita-citakan dapat berjalan lancar sesuai harapan. "Selain Indosmelt juga dilakukan dengan pihak lain seperti PT Indovasi Mineral Indonesia dan PT Nusantara Smelting yang berminat kerjasama dengan kami," kata dia.
Dia mengatakan, Freeport belum bisa menyebutkan berapa yang akan dipasok untuk masing-masing perusahaan ini. Pihaknya akan melihat terlebih dahulu perkembangan kerja sama ini dengan melihat studi kelayakan bersama. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara konsentrat dan kebutuhan.
(izz)