APRIL tingkatkan komitmen pengelolaan hutan lestari

Rabu, 29 Januari 2014 - 15:26 WIB
APRIL tingkatkan komitmen...
APRIL tingkatkan komitmen pengelolaan hutan lestari
A A A
Sindonews.com - PT Asia Pasific Resources International Limited (APRIL) yang mengoperasikan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Riau meningkatkan komitmen pengelolaan hutan lestari ke level yang lebih tinggi.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh bahan baku kayu yang dimanfaatkan berasal dari hutan tanaman berkelanjutan. Untuk memantau implementasi komitmen produsen bubur kayu dan kertas terbesar nomor dua di Asia itu, akan dibentuk komite penasehat parapihak independen yang melibatkan stakeholder kunci, termasuk organisasi lingkungan WWF.

Komite tersebut nantinya akan menunjuk auditor untuk melakukan verifikasi dan melaporkan perkembangan komitmen APRIL. "Kebijakan ini melampaui komitmen yang pernah kami buat sebelumnya. Komite ini akan memastikan kebijakan tersebut dilaksanakan transparan," kata Presiden APRIL, Praveen Singhavi dalam rilisnya saat peluncuran peningkatan komitmen APRIL, Rabu (29/1/2014).

Peluncuran ini dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Peningkatan komitmen APRIL juga mendapat dukungan dari Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik.

Dengan komitmen yang diperbaharui, maka APRIL akan melakukan moratorium pengembangan hutan tanaman pada lahan yang kajian hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forest/HCVF)-nya belum selesai.

APRIL juga memastikan pengembangan hutan tanaman baru akan selesai pada Desember 2014. Hal itu memastikan pada 2019 seluruh bahan baku kayu akan berasal dari tanaman.

Selain itu, APRIL juga akan menaikkan dua kali lipat program restorasi hutan yang kini dijalankan menjadi 40.000 hektare. Selain itu, APRIL juga mengupayakan areal konservasi yang setara dengan luas hutan tanamannya.

Zulkifli mengaku mendukung komitmen APRIL yang selama ini melakukan praktik terbaik pengelolaan hutan tanaman dan melakukan kajian HCVF sejak 2005. Menhut juga mendorong APRIL untuk terus mengembangkan kemitraan baik dengan masyarakat maupun dengan institusi lain, termasuk organisasi lingkungan.

Menhut juga mengundang investor lain untuk ikut berinvestasi dalam menanam hutan secara lestari, bukan hanya untuk industri pulp dan kertas tapi juga untuk industri berbasis kayu lainnya.

Dalam pernyataan terpisah, Stig Traavig mengatakan, keterlibatan masyarakat memastikan integritas kebijakan APRIL. "Keterbukaan dan pemantauan independen adalah kunci agar kebijakan APRIL berhasil," katanya.

Norwegia adalah negara pelopor yang menyerukan perlindungan hutan sebagai upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca secara global. Menurut Traaving, sektor privat memainkan peran penting untuk berkontribusi merealisasikan target Indonesia untuk mengurangi emisi dari deforestasi sebanyak 80 persen pada 2020.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)