Kunjungan turis asing di Cirebon merosot 50%
A
A
A
Sindonews.com - Kunjungan turis asing ke Kota Cirebon sepanjang 2013 mengalami penurunan hingga 50 persen. Berdasarkan data, kunjungan turis asing ke Kota Cirebon pada 2012 sekitar 20.618 orang, sedangkan pada 2013 sekitar 10.328 orang.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon Achmad Chafied mengungkapkan, penurunan itu tak lepas dari pemberlakuan perda anti-miras sejak 2013. Situasi itu berbanding terbalik dengan kunjungan turis domestik yang justru mengalami peningkatan 16 persen.
"Kota Cirebon kan sudah ada perda anti miras, dampaknya turis asing turun 50 persen pada 2013. Sementara turis domestik naik sekitar 16 persen, jadinya seimbang," kata dia, Kamis (30/1/2014).
Secara keseluruhan, kunjungan turis asing maupun domestik pada 2012 sekitar 456.589 orang. Sedangkan pada 2013 sekitar 540.945 orang. Untuk menaikkan kunjungan turis asing, pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti keraton-keraton Cirebon.
Kerja sama ini terutama ditingkatkan mengingat anggaran untuk bidang pariwisata tahun ini turun dibanding tahun lalu. Pada 2014 ini anggaran untuk pariwisata sekitar Rp400 juta, sedangkan pada 2013 sekitar Rp700 juta.
"Omzet pariwisata padahal mencapai sekitar Rp17,5 miliar pada 2013, terutama dari pajak hotel dan restoran. Tapi ya karena anggaran harus dibagi-bagi dengan instansi lain, kami tak bisa berbuat banyak," tandas dia.
Terpisah, ratusan anggota TNI di lingkungan Korem 063/Sunan Gunung Jati (SGJ), Polri, organisasi Kepemudaan, ormas, dan masyarakat mengadakan kegiatan bersih-bersih di salah satu cagar budaya di Kota Cirebon yakni Gua Sunyaragi. Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Benny Effendy melalui Kasrem Letkol Arh Eddy Widyanto menyatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan sinergitas antar semua pihak.
"Selain bentuk dukungan atas gerakan nasional Indonesia Bersih Tahun 2014, kegiatan ini juga untuk membantu mempercepat program pemeliharaan dan pelestarian budaya bangsa," jelas dia.
Gua Sunyaragi dalam hal ini merupakan salah satu cagar budaya di Kota Cirebon. Sehingga menurut dia layak dijaga pemeliharaan dan pelestariannya sebagai aset budaya yang menjadi salah satu tujuan wisata.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon Achmad Chafied mengungkapkan, penurunan itu tak lepas dari pemberlakuan perda anti-miras sejak 2013. Situasi itu berbanding terbalik dengan kunjungan turis domestik yang justru mengalami peningkatan 16 persen.
"Kota Cirebon kan sudah ada perda anti miras, dampaknya turis asing turun 50 persen pada 2013. Sementara turis domestik naik sekitar 16 persen, jadinya seimbang," kata dia, Kamis (30/1/2014).
Secara keseluruhan, kunjungan turis asing maupun domestik pada 2012 sekitar 456.589 orang. Sedangkan pada 2013 sekitar 540.945 orang. Untuk menaikkan kunjungan turis asing, pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti keraton-keraton Cirebon.
Kerja sama ini terutama ditingkatkan mengingat anggaran untuk bidang pariwisata tahun ini turun dibanding tahun lalu. Pada 2014 ini anggaran untuk pariwisata sekitar Rp400 juta, sedangkan pada 2013 sekitar Rp700 juta.
"Omzet pariwisata padahal mencapai sekitar Rp17,5 miliar pada 2013, terutama dari pajak hotel dan restoran. Tapi ya karena anggaran harus dibagi-bagi dengan instansi lain, kami tak bisa berbuat banyak," tandas dia.
Terpisah, ratusan anggota TNI di lingkungan Korem 063/Sunan Gunung Jati (SGJ), Polri, organisasi Kepemudaan, ormas, dan masyarakat mengadakan kegiatan bersih-bersih di salah satu cagar budaya di Kota Cirebon yakni Gua Sunyaragi. Komandan Korem 063/SGJ Kolonel Benny Effendy melalui Kasrem Letkol Arh Eddy Widyanto menyatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan sinergitas antar semua pihak.
"Selain bentuk dukungan atas gerakan nasional Indonesia Bersih Tahun 2014, kegiatan ini juga untuk membantu mempercepat program pemeliharaan dan pelestarian budaya bangsa," jelas dia.
Gua Sunyaragi dalam hal ini merupakan salah satu cagar budaya di Kota Cirebon. Sehingga menurut dia layak dijaga pemeliharaan dan pelestariannya sebagai aset budaya yang menjadi salah satu tujuan wisata.
(gpr)