Selang tersambung, produksi minyak di JOB PPEJ normal
A
A
A
Sindonews.com - Manajeman Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) memastikan bahwa FSO Cinta Natomas sudah dapat menerima pengiriman minyak mentah. Hal itu setelah terjadinya kecelakaan tumpahnya minyak mentah di perairan Tuban, Jawa Timur.
General Manager JOB PPEJ, Eddy Frits Dominggus menyatakan, sejak Rabu (29/1/2014), FSO Cinta Natomas sudah dapat menerima pengiriman minyak mentah dari CPA Mudi. Kepastian itu didapat setelah Tim JON PPEJ berhasil menyambung kembali FSO Cinta Natomas dengan SBM (Single Buoy Mooring).
"Pada hari Kamis, produksi JOB PPEJ sudah dapat berjalan normal," kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (31/1/2014).
Ia juga menjelaskan, tuntasnya penyambungan selang minyak itu juga membuat Lapangan Sukowati, Tiung, Cepu dan Banyu Urip sudah dapat melakukan pengiriman minyak mentah ke CPA Mudi dan dilanjutkan ke FSO Cinta Natomas.
“Meski begitu, tentu saja dalam beberapa hari ini team kami tetap akan memantau. Semoga cuaca terus membaik,” katanya.
Selain itu, juga dipastikan bahwa ceceran minyak mentah yang tumpah beberapa waktu lalu juga sudah bersih dari perairan Tuban.
“FSO Cinta Natomas selama ini menjadi penampung sementara total 50.000 BOPD produksi minyak dari beberapa lapangan yaitu JOB P-PEJ (Sukowati dan Mudi), PEPC (Banyu Urip), Pertamina EP Asset-4 (Tiung Biru dan Cepu),” tukas Eddy.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi Force Majeure (keadaan kahar) akibat cuaca buruk di perairan Tuban. Ketinggian gelombang mencapai lebih dari 4-5 meter dengan kecepatan angin 25 knot, mengakibatkan putusnya mooring hawser (tali pengikat) FSO Cinta Natomas.
Kejadian itu mengakibatkan putusnya sambungan selang minyak ke FSO Cinta Natomas. Meski begitu, JOB PPEJ mampu mencegah terjadinya shut down total. JOB PPEJ hanya menurunkan kapasitas produksi dari beberapa lapangan sesuai daya tampung tersisa di CPA Mudi.
General Manager JOB PPEJ, Eddy Frits Dominggus menyatakan, sejak Rabu (29/1/2014), FSO Cinta Natomas sudah dapat menerima pengiriman minyak mentah dari CPA Mudi. Kepastian itu didapat setelah Tim JON PPEJ berhasil menyambung kembali FSO Cinta Natomas dengan SBM (Single Buoy Mooring).
"Pada hari Kamis, produksi JOB PPEJ sudah dapat berjalan normal," kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (31/1/2014).
Ia juga menjelaskan, tuntasnya penyambungan selang minyak itu juga membuat Lapangan Sukowati, Tiung, Cepu dan Banyu Urip sudah dapat melakukan pengiriman minyak mentah ke CPA Mudi dan dilanjutkan ke FSO Cinta Natomas.
“Meski begitu, tentu saja dalam beberapa hari ini team kami tetap akan memantau. Semoga cuaca terus membaik,” katanya.
Selain itu, juga dipastikan bahwa ceceran minyak mentah yang tumpah beberapa waktu lalu juga sudah bersih dari perairan Tuban.
“FSO Cinta Natomas selama ini menjadi penampung sementara total 50.000 BOPD produksi minyak dari beberapa lapangan yaitu JOB P-PEJ (Sukowati dan Mudi), PEPC (Banyu Urip), Pertamina EP Asset-4 (Tiung Biru dan Cepu),” tukas Eddy.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi Force Majeure (keadaan kahar) akibat cuaca buruk di perairan Tuban. Ketinggian gelombang mencapai lebih dari 4-5 meter dengan kecepatan angin 25 knot, mengakibatkan putusnya mooring hawser (tali pengikat) FSO Cinta Natomas.
Kejadian itu mengakibatkan putusnya sambungan selang minyak ke FSO Cinta Natomas. Meski begitu, JOB PPEJ mampu mencegah terjadinya shut down total. JOB PPEJ hanya menurunkan kapasitas produksi dari beberapa lapangan sesuai daya tampung tersisa di CPA Mudi.
(gpr)