Perusahaan Jepang 70% bukukan kenaikan keuntungan
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 70 persen perusahaan di Jepang melaporkan kenaikan penjualan dan pertumbuhan laba yang positif, tanda traksi setelah bertahun-tahun mengalami deflasi.
Dilansir dari AFP, Sabtu (1/2/2014), berdasarkan survei harian bisnis Nikkei, 1.000 perusahaan lebih dari 1.500 korporasi yang terdaftar di pasar saham mengalami kenaikan penjualan dan pertumbuhan keuntungan untuk tahun bisnis yang berakhir pada Maret.
Sebanyak 1.500 perusahaan diperkirakan mencatat kenaikan penjualan gabuangan sebesar 10 persen dan peningkatan laba mencapai 28 persen, mengutip penghitungan atas perkiraan perusahaan.
Pendapatan yang kuat terjadi berkat manfaat ekspor yang lebih tinggi dari pelemahan yen dan meningkatnya belanja konsumen di dalam negeri.
Nikkei mengatakan produsen secara keseluruhan mengalami perbaikan pendapatan dengan penjualan diperkirakan naik 16 persen dari produsen baja, mobil 14 persen dan mesin 13 persen.
Permintaan domestik mendapatkan manfaat dari kebangkitan belanja konsumen, dengan lonjakan penjualan perhiasan dan jam tangan mahal.
Harga saham Jepang telah melompat dan yen anjlok sejak akhir 2012, karena kebijakan Abenomics yang mengusung pelonggaran moneter besar-besaran melalui bank sentral (Bank of Japan/BoJ) bertujuan menghentikan 15 tahun deflasi.
Pelemahan yen menjadi kabar positif bagi eksportir Jepang, tetapi merugikan sektor impor. Seperti yang dialami dua maskapai penerbangan terbesar di Jepang, JAL dan ANA. Mereka mengalami penurunan keuntungan dalam sembilan bulan hingga Desember 2013, akibat lonjakan biaya (impor) bahan bakar.
Dilansir dari AFP, Sabtu (1/2/2014), berdasarkan survei harian bisnis Nikkei, 1.000 perusahaan lebih dari 1.500 korporasi yang terdaftar di pasar saham mengalami kenaikan penjualan dan pertumbuhan keuntungan untuk tahun bisnis yang berakhir pada Maret.
Sebanyak 1.500 perusahaan diperkirakan mencatat kenaikan penjualan gabuangan sebesar 10 persen dan peningkatan laba mencapai 28 persen, mengutip penghitungan atas perkiraan perusahaan.
Pendapatan yang kuat terjadi berkat manfaat ekspor yang lebih tinggi dari pelemahan yen dan meningkatnya belanja konsumen di dalam negeri.
Nikkei mengatakan produsen secara keseluruhan mengalami perbaikan pendapatan dengan penjualan diperkirakan naik 16 persen dari produsen baja, mobil 14 persen dan mesin 13 persen.
Permintaan domestik mendapatkan manfaat dari kebangkitan belanja konsumen, dengan lonjakan penjualan perhiasan dan jam tangan mahal.
Harga saham Jepang telah melompat dan yen anjlok sejak akhir 2012, karena kebijakan Abenomics yang mengusung pelonggaran moneter besar-besaran melalui bank sentral (Bank of Japan/BoJ) bertujuan menghentikan 15 tahun deflasi.
Pelemahan yen menjadi kabar positif bagi eksportir Jepang, tetapi merugikan sektor impor. Seperti yang dialami dua maskapai penerbangan terbesar di Jepang, JAL dan ANA. Mereka mengalami penurunan keuntungan dalam sembilan bulan hingga Desember 2013, akibat lonjakan biaya (impor) bahan bakar.
(dmd)