Gita Wirjawan seharusnya selesaikan tugas sebagai Mendag
Senin, 03 Februari 2014 - 11:06 WIB
Gita Wirjawan seharusnya selesaikan tugas sebagai Mendag
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Gita Wirjawan tetap menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) sampai ada penggantinya meski sudah mengajukan mengundurkan diri dari jajaran kabinet bersatu jilid II.
Meski demikian, Staf Khusus Presiden bidang Informasi, Heru Lelono mengungkapkan belum mengetahui keputusan Presiden SBY siapa yang akan menggantikan Gita Wirjawan. Menurutnya, karena hal ini adalah hak pribadi Presiden sesuai konstitusi.
"Namun saya pribadi menyayangkan sikap Gita Wirjawan yang memutuskan untuk mundur dari kabinet, apalagi kalau alasan utamanya ingin menjadi Calon Presiden (Capres)," kata Heru dikutip dari situs Setkab, Senin (3/1/2014).
Dia menjelaskan, sebagai sosok yang dipercaya SBY menjadi seorang menteri, apalagi bukan dari partai politik (Parpol), selayaknya tugas itu diselesaikan sampai Presiden yang mengangkatnya menyelesaikan amanah yang diemban.
"Berbeda cerita saat SBY mengundurkan diri dari kabinet Megawati. Kondisi saat itu, Presiden sudah merasa tidak nyaman dan tidak cocok lagi dengan SBY sebagai menterinya. Hal penting seperti rapat kabinet, SBY tidak lagi disertakan," jelas dia.
"Sebagai tanggung jawab kepada rakyat dan sikap agar kabinet pemerintah tetap berjalan dengan baik sesuai harapan Presidennya, maka SBY mengundurkan diri," sambungnya.
Meski demikian, Staf Khusus Presiden bidang Informasi, Heru Lelono mengungkapkan belum mengetahui keputusan Presiden SBY siapa yang akan menggantikan Gita Wirjawan. Menurutnya, karena hal ini adalah hak pribadi Presiden sesuai konstitusi.
"Namun saya pribadi menyayangkan sikap Gita Wirjawan yang memutuskan untuk mundur dari kabinet, apalagi kalau alasan utamanya ingin menjadi Calon Presiden (Capres)," kata Heru dikutip dari situs Setkab, Senin (3/1/2014).
Dia menjelaskan, sebagai sosok yang dipercaya SBY menjadi seorang menteri, apalagi bukan dari partai politik (Parpol), selayaknya tugas itu diselesaikan sampai Presiden yang mengangkatnya menyelesaikan amanah yang diemban.
"Berbeda cerita saat SBY mengundurkan diri dari kabinet Megawati. Kondisi saat itu, Presiden sudah merasa tidak nyaman dan tidak cocok lagi dengan SBY sebagai menterinya. Hal penting seperti rapat kabinet, SBY tidak lagi disertakan," jelas dia.
"Sebagai tanggung jawab kepada rakyat dan sikap agar kabinet pemerintah tetap berjalan dengan baik sesuai harapan Presidennya, maka SBY mengundurkan diri," sambungnya.
(gpr)
