PLTU Batang mendesak dibangun

Senin, 03 Februari 2014 - 19:08 WIB
PLTU Batang mendesak...
PLTU Batang mendesak dibangun
A A A
Sindonews.com - Berlarut-larutnya pembangunan PLTU Batang diprediksi bakal membuat pasokan listrik di sistem Jawa-Bali tidak seimbang dengan tingkat kebutuhan. Kebutuhan listrik setiap tahun terus meningkat 10 persen, atau di luar ekspektasi pemerintah 5-6 persen.

Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Supriyono mengatakan, kondisi kelistrikan di Pulau Jawa dan Bali terancam krisis pada 2017, jika PLTU Batang tidak segera dibangun.

Menurutnya, pembangkit-pembangkit yang ada saat ini hanya bisa memasok listrik 26.000 MW untuk Jawa-Bali. Padahal kebutuhan listrik terus meningkat, sehingga dibutuhkan pembangkit-pembangkit baru dengan kapasitas besar.

"Saat ini pasokan listrik dari sistem Jawa-Bali sekitar 26.000 MW. Sedangkan kebutuhan listrik setiap tahun meningkat 10 persen," kata dia, Senin (3/2/2014).

Dia menjelaskan, PLTU Batang menjadi salah satu andalan untuk menyuplai pasokan listrik Jawa-Bali, dengan kapasitas 2x1.000 MW. Jika segera terealisasi, pembangkit tersebut setidaknya akan mengamankan pasokan listrik untuk kebutuhan masyarakat dan industri yang terus meningkat.

Di Jateng-DIY saat ini kebutuhan listrik mencapai 3.300 MW. Jumlah tersebut akan meningkat lagi seiring masuknya 14 industri besar yang tengah mengajukan pemasangan listrik.

Meskipun saat ini di sistem Jawa-Bali, sudah dibantu PLTU Tanjung Jati Jepara, namun kapasitasnya masih cukup kecil. Manajer SDM dan Administrasi PLTU Tanjung Jati, Onny Afrizal menyebutkan, saat ini Tanjungjati hanya berkontribusi sebesar 12 persen dari total kebutuhan energi listri di Jawa-Bali.

"Di Tanjung Jati Kapasitas mesin 4x710 MW, netto-nya 4x660 MW, sehingga masih cukup kecil kontribusinya," katanya.

Onny mengatakan, PLTU Tanjung Jati sebenarnya masih bisa diperbesar kapastitasnya, namun sampai saat ini masih terkendala lahan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0665 seconds (0.1#10.140)