Industri di Sulbar didominasi mikro dan kecil
A
A
A
Sindonews.com - Usaha industri manufaktur di Sulawesi Barat (Sulbar) sebagian besar merupakan mikro dan kecil. Untuk mengetahui perkembangan industri ini, salah satunya adalah dengan melihat perkembangan pertumbuhan produksi industri tersebut secara berkala.
Kepala BPS Sulbar, Setianto menguraikan, pada Oktober-Desember atau triwulan IV/2013, pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil ini tumbuh positif sebesar 6,45 persen dibanding triwulan III/2013.
Kelompok industri yang mengalami pertumbuhan positif terbesar adalah percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 18,90 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 14,92 persen dan furnitur sebesar 11,19 persen.
"Ada tiga kelompok industri yang tumbuh negatif terbesar terjadi pada minuman sebesar -8,40 persen, pakaian jadi sebesar -7,91 persen dan kayu, barang dari kayu dan gabus tidak rermasuk furnitur dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar -3,54 persen," terangnya Selasa (4/2/2014).
Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil pada triwulan IV/2013 secara umum mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,96 persen dari triwulan IV tahun sebelumnya sebesar -1,07 persen.
Pertumbuhan positif terbesar adalah percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 42,93 persen. Kemudian barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar 29,98 persen dan minuman sebesar 24,34 persen.
Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif hanya terjadi pada Kayu, barang dari Kayu dan babus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan Sejenisnya sebesar -10,30 persen. Selama 2013 pertumbuhannya sebesar 1,29 persen.
"Sementara sektor industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV 2013 juga tumbuh positif sebesar 1,90 persen. Pada triwulan III ini kelompok industri makanan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,30 persen," katanya.
Selama 2013 pertumbuhan industri ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,00 persen. Pada tahun tersebut, semua kelompok menujukkan pertumbuhan positif. Pada kelompok makanan tumbuh positif sebesar 10,12 persen.
Kepala BPS Sulbar, Setianto menguraikan, pada Oktober-Desember atau triwulan IV/2013, pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil ini tumbuh positif sebesar 6,45 persen dibanding triwulan III/2013.
Kelompok industri yang mengalami pertumbuhan positif terbesar adalah percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 18,90 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 14,92 persen dan furnitur sebesar 11,19 persen.
"Ada tiga kelompok industri yang tumbuh negatif terbesar terjadi pada minuman sebesar -8,40 persen, pakaian jadi sebesar -7,91 persen dan kayu, barang dari kayu dan gabus tidak rermasuk furnitur dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar -3,54 persen," terangnya Selasa (4/2/2014).
Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil pada triwulan IV/2013 secara umum mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,96 persen dari triwulan IV tahun sebelumnya sebesar -1,07 persen.
Pertumbuhan positif terbesar adalah percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 42,93 persen. Kemudian barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar 29,98 persen dan minuman sebesar 24,34 persen.
Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif hanya terjadi pada Kayu, barang dari Kayu dan babus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan Sejenisnya sebesar -10,30 persen. Selama 2013 pertumbuhannya sebesar 1,29 persen.
"Sementara sektor industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV 2013 juga tumbuh positif sebesar 1,90 persen. Pada triwulan III ini kelompok industri makanan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,30 persen," katanya.
Selama 2013 pertumbuhan industri ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,00 persen. Pada tahun tersebut, semua kelompok menujukkan pertumbuhan positif. Pada kelompok makanan tumbuh positif sebesar 10,12 persen.
(izz)