Minyak global menguat terdorong pasar ekuitas
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak dunia pulih setelah mendapat dukungan dari pasar saham yang lebih kuat dan melemahnya dolar AS (USD) sebelum snapshot terbaru persediaan minyak mentah AS.
Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 87 sen menjadi USD98,04 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Maret, naik 44 sen menjadi USD106,22 per barel dalam transaksi di London.
"Harga minyak mentah rebound ... didukung dolar AS yang lebih lemah dan keuntungan kuat di pasar ekuitas global yang meningkatkan risk appetite," kata Myrto Sokou, analis broker Sucden Financial Research, London, seperti dilansir dari AFP, Rabu (5/2/2014).
Greenback lemah membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain. Kecenderungan itu menstimulus permintaan dan mendorong harga lebih tinggi.
Seperti diketahui, pada Rabu (waktu setempat), Administrasi Informasi Energi pemerintah AS (EIA) akan menerbitkan pembaruan cadangan minyak untuk pekan yang berakhir 31 Januari 2014.
Ekspektasi penurunan stok minyak mentah AS di pelabuhan pengiriman Cushing, Oklahoma, telah membantu mendorong harga minyak lebih tinggi, di mana penurunan menunjukkan permintaan kuat di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Para pedagang mengatakan, pasar juga didorong cuaca dingin di AS, yang mengangkat permintaan untuk bahan bakar pemanas. Saat ini, Amerika bersiap menghadapi badai besar yang diperkirakan akan menurunkan banyak salju dan hujan es. Pejabat setempat memprediksi badai akan mencapai pantai timur pada Rabu.
Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 87 sen menjadi USD98,04 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Maret, naik 44 sen menjadi USD106,22 per barel dalam transaksi di London.
"Harga minyak mentah rebound ... didukung dolar AS yang lebih lemah dan keuntungan kuat di pasar ekuitas global yang meningkatkan risk appetite," kata Myrto Sokou, analis broker Sucden Financial Research, London, seperti dilansir dari AFP, Rabu (5/2/2014).
Greenback lemah membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain. Kecenderungan itu menstimulus permintaan dan mendorong harga lebih tinggi.
Seperti diketahui, pada Rabu (waktu setempat), Administrasi Informasi Energi pemerintah AS (EIA) akan menerbitkan pembaruan cadangan minyak untuk pekan yang berakhir 31 Januari 2014.
Ekspektasi penurunan stok minyak mentah AS di pelabuhan pengiriman Cushing, Oklahoma, telah membantu mendorong harga minyak lebih tinggi, di mana penurunan menunjukkan permintaan kuat di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Para pedagang mengatakan, pasar juga didorong cuaca dingin di AS, yang mengangkat permintaan untuk bahan bakar pemanas. Saat ini, Amerika bersiap menghadapi badai besar yang diperkirakan akan menurunkan banyak salju dan hujan es. Pejabat setempat memprediksi badai akan mencapai pantai timur pada Rabu.
(dmd)