SBY berterima kasih pertumbuhan ekonomi RI capai 5,8%

Kamis, 06 Februari 2014 - 10:54 WIB
SBY berterima kasih pertumbuhan ekonomi RI capai 5,8%
SBY berterima kasih pertumbuhan ekonomi RI capai 5,8%
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan terima kasih kepada masyarakat luas atas dukungan dan kerja samanya menjaga pertumbuhan ekonomi, sehingga pada 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,8 persen sebagaimana diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin.

“Ini lebih rendah dari pertumbuhan 6.2 persen (2012), tapi kita tetap nomor dua dalam Group 20 (G-20),” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya Rabu (5/2/2014) malam.

SBY menyampaikan terima kasih dan apresiasinya pada jajaran pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas atas dukungan dan kerja samanya selama ini.

Namun, mengingatkan tekanan terhadap emerging markets seperti Indonesia masih tinggi, SBY juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga perekonomian sehingga terus tumbuh pada 2014 ini.

“Menghadapi situasi segelap apapun, sesulit apapun, termasuk ujian yang datang silih berganti, jangan pernah kita kehilangan optimisme,” tutur SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya Kamis (6/2/2014) pagi.

Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding 2012. Membaiknya perekonomian beberapa negara terutama Amerika Serikat dan China, menurut Suryamin, berdampak pada perekonomian Indonesia yang turut membaik.

“Artinya ekonomi global berdampak pada perekonomian Indonesia, terutama untuk ekspor dan untuk beberapa sektor yang lain seperti wisatawan mancanegara juga sudah menunjukan peningkatan yang berarti,” ujarnya kemarin.

Suryamin menjelaskan, semua sektor ekonomi pada 2013 ini mengalami pertumbuhan, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 10,19 persen, dan terendah adalah sektor pertambangan dan penggalian 1,34 persen.

Sementara untuk sektor yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi 2013 adalah sektor Industri pengolahan dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,42 persen dan diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pengangkutan dan komunikasi. “Masing-masing memberikan sumber pertumbuhan masing-masing 1,07 persen dan 1,03 persen,” ujar Suryamin.

BPS juga mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2013 tumbuh sebesar 5,72 persen. Namun jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, pencapaiannya melambat sebesar 1,42 persen.

“Kuartal IV sedikit menunjukan penurunan 1,42 persen. Memang pada kuartal IV ini berdasarkan pengalaman kuartal III memang selalu lebih bagus dari kuartal IV untuk setiap tahunnya,” tutur Suryamin.

Penurunan pertumbuhan di kuartal IV ini disebabkan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 22,84 persen karena siklus musiman. Sementara sektor-sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang positif.

Menurut Suryamin, secara keseluruhan pengeluaran struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 5,28 persen, pengeluaran komsumsi pemerintah mencapai 4,87 persen, investasi sebesar 4,71 persen, ekspor menyumbang 5,30 persen dan impor sebesar 1,21 persen.

“Pengeluaran komsumsi pemerintah memang meningkat terus sejalan dengan peningkatan pembagunan infrastruktur, termasuk pemberian bantuan-bantuan di antaranya yaitu BLSM, raskin, Bos yang nilainya juga ditingkatkan sehingga pertumbuhannya meningkat,” ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5306 seconds (0.1#10.140)