Presiden didesak turun tangan awasi MP3EI

Jum'at, 07 Februari 2014 - 15:29 WIB
Presiden didesak turun tangan awasi MP3EI
Presiden didesak turun tangan awasi MP3EI
A A A
Sindonews.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan mengawasi pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pasalnya, realisasi investasi yang dicatat oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) sejak program-program MP3EI digulirkan pada 27 Mei 2011 terbilang minim.

“Kami mendesak Presiden untuk turun tangan mengawasi proyek-proyek MP3EI. Apalagi program itu munculnya dari Presiden,” kata Wakil Harry di Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Berdasarkan data KP3EI, realisasi proyek-proyek MP3EI yang telah di-groundbreaking hingga akhir 2013 senilai Rp828,72 triliun, terdiri dari 365 proyek MP3EI yang tersebar di enam Koridor Ekonomi (KE).

Adapun rinciannya, koridor Sumatera senilai Rp133,16 triliun, Jawa sebesar Rp296,34 triliun, Kalimantan mencapai Rp176,79 triliun, Sulawesi sekitar Rp 62,72 triliun, Bali-NT senilai Rp53,85 triliun dan Papua-Maluku mencapai Rp105,86 triliun.

“Artinya, selama 2,5 tahun sejak diluncurkan capaian realisasinya hanya Rp829 triliun atau sekitar Rp331,6 triliun per tahun. Angka itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak perduli dengan program itu,” ujar Harry.

Menurut dia, jika presiden mau turun tangan langsung maka dipastikan target-target MP3EI tercapai dalam waktu singkat. Apalagi, Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan terbaik di dunia saat ini, sehingga memberikan tingkat konfidensi yang tinggi.

Konfidensi itu, Harry menuturkan, tercermin dari peran pembiayaan swasta yang memberikan kontribusi terbesar sebanyak 39 persen atau setara Rp323,32 triliun.

Sedangkan BUMN memberi kontribusi sebesar 25,7 persen atau Rp212,88 triliun dan pemerintah sebesar 15,9 persen atau senilai Rp131,71 triliun.

Menurut dia, realisasi investasi proyek-proyek MP3EI yang di-groundbreaking hingga akhir tahun ini bisa mencapai di atas Rp5.000 triliun. Asumsinya, Harry menjelaskan, untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar Rp1.840 triliun, maka dengan perhitungan yang sama, realisasi MP3EI sejak Juni 2011 hingga akhir 2014 akan meraup investasi di atas Rp5.000 triliun.

“Intinya, itu semua akan terwujud jika presiden mau dan rela turun tangan langsung mengawasi implementasi program MP3EI di lapangan," ujar dia.

Sementara data KP3EI menargetkan hingga akhir 2014, terdapat 166 proyek yang akan groundbreaking dengan nilai investasi Rp628,91 triliun, sehingga total investasi yang terkumpul sejak 27 Mei 2011 hingga akhir 2014 sekitar Rp1.457,63 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7201 seconds (0.1#10.140)