Toyota Finance tawarkan kupon obligasi 10,5%
A
A
A
Sindonews.com - PT Toyota Astra Financial Services, perusahaan pembiayaan Grup Astra, menentukan kupon bunga obligasi (surat utang) yang maksimal dari kisaran awal. Ini berlaku untuk kedua seri yang dikeluarkan di tahap I tahun 2014 senilai Rp600 miliar dengan kisaran 9,6-10,50 persen.
Sekretaris Perusahaan Toyota Finance, Cokro Vera mengatakan, perseroan menawarkan obligasi dengan dua seri yang dijamin secara kesanggupan penuh. Pertama, obligasi seri A yang ditawarkan Rp88 miliar memiliki kupon bunga obligasi sebesar 9,6 persen.
Obligasi tersebut memiliki jangka waktu 370 hari dengan kisaran kupon awal 8,6-9,6 persen. Kedua, obligasi seri B dengan jumlah obligasi yang ditawarkan Rp512 miliar dengan bunga obligasi sebesar 10,50 persen dari kisaran kupon awal 9,5-10,5 persen. Jangka waktu obligasi 36 bulan.
Adapun obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. "Kami mengeluarkan obligasi di awal tahun karena menghindari masa pemilu nanti. Tahapan selanjutnya kemungkinan di semester dua dengan melihat kondisi pasar," ujar Cokro saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Menurutnya, perseroan masih akan mengandalkan pinjaman perbankan untuk membiayai ekspansi tahun ini. Pihaknya juga bersiap untuk risiko yang lebih tinggi, sehingga harus lebih ketat dalam menganalisa kredit yang diberikan.
"Momentum pemilu akan meningkatkan konsumsi. Tapi kami juga akan lebih hati hati karena risiko semakin tinggi," ujarnya.
Sementara, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran bunga obligasi pertama pada 13 Mei 2014. Selanjutnya pembayaran bunga obligasi terakhir pada 23 Februari 2015 untuk seri A, dan 13 Februari 2017 untuk seri B.
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor.
Dia mengatakan, obligasi ini telah mendapatkan rating AAA (idn) dengan outlookstabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Perseroan telah menunjuk PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities Tbk sebagai penjamin emisi efek.
Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Jadwal penawaran obligasi antara lain pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 6 Februari 2014, masa penawaran umum 7 dan 10 Februari 2014, penjatahan pada 11 Februari 2014.
Selain itu, distribusi obligasi secara elektronik pada 13 Februari 2014, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Februari 2014.
Perseroan menawarkan obligasi berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp4 triliun. Pada tahap pertama, perseroan menawarkan obligasi senilai Rp600 miliar.
Sekretaris Perusahaan Toyota Finance, Cokro Vera mengatakan, perseroan menawarkan obligasi dengan dua seri yang dijamin secara kesanggupan penuh. Pertama, obligasi seri A yang ditawarkan Rp88 miliar memiliki kupon bunga obligasi sebesar 9,6 persen.
Obligasi tersebut memiliki jangka waktu 370 hari dengan kisaran kupon awal 8,6-9,6 persen. Kedua, obligasi seri B dengan jumlah obligasi yang ditawarkan Rp512 miliar dengan bunga obligasi sebesar 10,50 persen dari kisaran kupon awal 9,5-10,5 persen. Jangka waktu obligasi 36 bulan.
Adapun obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. "Kami mengeluarkan obligasi di awal tahun karena menghindari masa pemilu nanti. Tahapan selanjutnya kemungkinan di semester dua dengan melihat kondisi pasar," ujar Cokro saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Menurutnya, perseroan masih akan mengandalkan pinjaman perbankan untuk membiayai ekspansi tahun ini. Pihaknya juga bersiap untuk risiko yang lebih tinggi, sehingga harus lebih ketat dalam menganalisa kredit yang diberikan.
"Momentum pemilu akan meningkatkan konsumsi. Tapi kami juga akan lebih hati hati karena risiko semakin tinggi," ujarnya.
Sementara, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran bunga obligasi pertama pada 13 Mei 2014. Selanjutnya pembayaran bunga obligasi terakhir pada 23 Februari 2015 untuk seri A, dan 13 Februari 2017 untuk seri B.
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor.
Dia mengatakan, obligasi ini telah mendapatkan rating AAA (idn) dengan outlookstabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Perseroan telah menunjuk PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities Tbk sebagai penjamin emisi efek.
Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Jadwal penawaran obligasi antara lain pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 6 Februari 2014, masa penawaran umum 7 dan 10 Februari 2014, penjatahan pada 11 Februari 2014.
Selain itu, distribusi obligasi secara elektronik pada 13 Februari 2014, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Februari 2014.
Perseroan menawarkan obligasi berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp4 triliun. Pada tahap pertama, perseroan menawarkan obligasi senilai Rp600 miliar.
(izz)