HTC dan Nokia akhirnya capai kesepakatan paten
HTC dan Nokia akhirnya capai kesepakatan paten
A
A
A
Sindonews.com - Produsen smartphone asal Taiwan, HTC telah menandatangani perjanjian kerja sama soal paten dan teknologi dengan raksasa ponsel Finlandia Nokia untuk mengakhiri semua tuntutan hukum paten di antara mereka.
Seperti dikutip dari AFP, Sabtu (8/2/2014), berdasarkan kesepakatan itu, HTC akan melakukan pembayaran kepada Nokia dan kolaborasi akan melibatkan LTE portofolio paten HTC untuk lebih memperkuat menawarkan lisensi Nokia.
Mereka juga akan mencari peluang kolaborasi teknologi masa depan. HTC mengatakan, bahwa persyaratan lengkap perjanjian bersifat rahasia. "Nokia memiliki salah satu portofolio paten yang paling unggul dalam industri ini," kata Grace Lei, Penasihat Umum HTC.
"Sebagai pelopor industri dalam smartphone dengan portofolio paten yang kuat, HTC senang untuk mencapai kesepakatan ini yang akan memungkinkan kita untuk tetap fokus pada inovasi bagi konsumen," imbuhnya.
Nokia mengaku sangat senang untuk mencapai penyelesaian dan perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan ini. "Perjanjian ini memvalidasi paten Nokia dan memungkinkan kita untuk fokus pada peluang lisensi lebih lanjut," kata Paul Melin, kepala kekayaan intelektual Nokia.
Nokia mulai litigasi paten terhadap HTC pada 2012 dan mengajukan lebih dari 50 tuntutan hukum di seluruh dunia. HTC ditemukan melanggar empat paten Nokia.
Apple telah menuduh HTC dan produsen smartphone lain yang menggunakan sistem operasi mobile Android Google melanggar paten Apple. HTC dan Apple terkunci lebih dari 20 kasus di seluruh dunia sampai mereka mencapai penyelesaian global pada akhir 2012 untuk mengakhiri semua litigasi yang beredar di antara mereka.
HTC menjual smartphone sendiri dan juga membuat handset untuk sejumlah perusahaan terkemuka AS, termasuk Google Nexus One. Pada kuartal ketiga 2013, HTC mengalami rugi bersih pertamanya dari USD101 juta sejak listing pada 2002, karena pasar smartphone sangat kompetitif. Ini melaporkan laba bersih sebesar USD10,3 juta pada kuartal keempat.
Seperti dikutip dari AFP, Sabtu (8/2/2014), berdasarkan kesepakatan itu, HTC akan melakukan pembayaran kepada Nokia dan kolaborasi akan melibatkan LTE portofolio paten HTC untuk lebih memperkuat menawarkan lisensi Nokia.
Mereka juga akan mencari peluang kolaborasi teknologi masa depan. HTC mengatakan, bahwa persyaratan lengkap perjanjian bersifat rahasia. "Nokia memiliki salah satu portofolio paten yang paling unggul dalam industri ini," kata Grace Lei, Penasihat Umum HTC.
"Sebagai pelopor industri dalam smartphone dengan portofolio paten yang kuat, HTC senang untuk mencapai kesepakatan ini yang akan memungkinkan kita untuk tetap fokus pada inovasi bagi konsumen," imbuhnya.
Nokia mengaku sangat senang untuk mencapai penyelesaian dan perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan ini. "Perjanjian ini memvalidasi paten Nokia dan memungkinkan kita untuk fokus pada peluang lisensi lebih lanjut," kata Paul Melin, kepala kekayaan intelektual Nokia.
Nokia mulai litigasi paten terhadap HTC pada 2012 dan mengajukan lebih dari 50 tuntutan hukum di seluruh dunia. HTC ditemukan melanggar empat paten Nokia.
Apple telah menuduh HTC dan produsen smartphone lain yang menggunakan sistem operasi mobile Android Google melanggar paten Apple. HTC dan Apple terkunci lebih dari 20 kasus di seluruh dunia sampai mereka mencapai penyelesaian global pada akhir 2012 untuk mengakhiri semua litigasi yang beredar di antara mereka.
HTC menjual smartphone sendiri dan juga membuat handset untuk sejumlah perusahaan terkemuka AS, termasuk Google Nexus One. Pada kuartal ketiga 2013, HTC mengalami rugi bersih pertamanya dari USD101 juta sejak listing pada 2002, karena pasar smartphone sangat kompetitif. Ini melaporkan laba bersih sebesar USD10,3 juta pada kuartal keempat.
(izz)
Explore More