Sulsel jamin ketersediaan stok pangan

Rabu, 12 Februari 2014 - 19:29 WIB
Sulsel jamin ketersediaan...
Sulsel jamin ketersediaan stok pangan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Selsel) menjamin ketersediaan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah ini.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, stok sembako cukup aman hingga tiga bulan ke depan. Stok ini sudah termasuk 22 variabel didalamnya mulai dari beras hingga garam.

"Semua berjalan baik. Walaupun ada beberapa kontraksi (penurunan-red) yang terjadi di berbagai pihak, namun untuk Sembako aman sampai tiga bulan ke depan. Bahkan stok gula pasir di Sulsel tercukupi sampai 28 bulan. Kami terus memantau distribusinya," terangnya, Rabu (12/2/2014).

Dia mengatakan, tidak ada yang perlu diresahkan, termasuk dengan pupuk yang belakangan ini disinyalir langka. Ketersediaan pupuk aman untuk dua bulan ke depan. Pihaknya menjamin, pasokan pupuk tambahan akan segera tiba menunggu cuaca lebih mendukung.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Asri Pananrang mengungkapkan sampai saat ini ketersediaan stok pangan masih aman. Tidak hanya itu, pendistribusiannya pun ke daerah lancar.

"Kalau pangan sendiri, semua tetap aman tidak ada yang bermasalah. Sulsel sebagai penghasil komoditi pertanian over stok. Jadi saya rasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan," ujar Asri.

Pelaksana tugas Disperindang Sulsel, Hadi Basalamah juga menjamin ketersediaan Sembila bahan pokok dan juga beberapa variable yang masuk didalamnya. Dia mencontohkan, beras atau stok yang ada di Bulog masih mencukupi untuk 28 bulan ke depan.

Sementara, stok gula pasir masih tersedia 28 ribu ton. Konsumsi gula Sulsel hanya 10 ribu ton per bulan. Untuk stok terigu, Makassar memiliki pabrik terigu PT Eastern Pearl Flour Mills (EPFM) yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan Sulsel, tapi juga sudah memasok kebutuhan nasional. PT Eastern dalam sehari mamapu memproduksi 2.000 ton per hari.

"Disperindang tetap memantau sesuai arahan Pak Gubernur, karena ini terkait ketersediaan bahan pokok di masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sulampua Suhaedi mengungkapkan jika inflasi diprediksi berlanjut hingga Februari. Tekanan inflasi salah satunya datang dari sisi distribusi barang.

"Kalau faktor musiman seperti cuaca inflasi memang naik. Harga barang-barang kebutuhan mahal karena suplai yang sedikit. Dengan kondisi cuaca seperti ini, kapal juga urung berangkat sembari menunggu gelombang cukup bagus," jelasnya.

Karena itu, BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau pergerakan harga guna menekan laju inflasi. Selain itu, pihaknya juga memantau harga dan terus mendukung sejumlah kegiatan dalam menciptakan ketahanan pangan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5511 seconds (0.1#10.140)