Bosowa siapkan Rp40 M rambah bisnis penerbangan
A
A
A
Sindonews.com - PT Bosowa Corporindo meluaskan bidang usaha dengan merambah bisnis penerbangan. Dalam waktu dekat, perusahaan multi nasional tersebut akan mengoperasikan pesawat dengan investasi sekitar Rp40 miliar.
CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa mengungkapkan, sebagai langkah awal, perseroan telah menyiapkan dua unit pesawat berjenis Twin Otter jenis PAC 750 buatan newzeland. Saat ini pesawat-pesawat tersebut sudah ada di Papua.
"Pesawatnya tinggal dikirim. Kita berharap dengan ini mampu membantu penguatan konektivitas daerah di Sulawesi yang memang sangat dibutuhkan untuk memajukan daerah," katanya, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, pesawat ini memang akan difokuskan hanya untuk melayani rate-rute dari dan antar daerah di Sulsel, Sultra dan Sulbar yang nantinya terhubung langung dengan airport Sultan Hasanuddin.
Sehingga, lanjut dia, dengan kehadiran dua unit pesawat ini. diharapkan mampu menunjang transportasi udara yang kondusif dan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat.
Twin Otter Pac 750 merupakan pesawat berbadan kecil dengan kapasitas pesawat 1,7 ton dan 12 sampai 14 tempat duduk. Seluruh daerah yang belum terjangkau arus transportasi selama ini, bisa ditembus pesawat yang berbadan kecil itu. Tak butuh tempat luas, hanya lapangan terbang berukuran 200 meter saja sudah bisa menjadi landasan mendarat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asita Sulsel, Didi L Manaba mengungkapkan, rute perintis memang diperlukan untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat. Sementara, rute ini masih jarang dilirik.
Padahal, kata dia, distribusi barang yang diperlukan ke daearh-daerah jauh cukup tinggi. Sehingga jika Bosowa konsisten dengan rute seperti ini, diyakini mampu memberi multiplayer efek.
"Armada penerbangan dengan fokus pelayanan perintis sangat bagus. Ini peluang pasar yang cukup bagus dan trend penggunaanya pun terus meningkat" ungkapnya.
Menurut Didi, banyak daerah yang memiliki objek wisata cukup menjanjikan untuk dijual. Namun karena akses yang sulit sehingga tidak tersentuh industri pariwisata.
"Saya kira dengan unit-unit perintis akan memajukan industri pariwisata yang berimbas pada perekonomian masyarakat," pungkasnya.
CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa mengungkapkan, sebagai langkah awal, perseroan telah menyiapkan dua unit pesawat berjenis Twin Otter jenis PAC 750 buatan newzeland. Saat ini pesawat-pesawat tersebut sudah ada di Papua.
"Pesawatnya tinggal dikirim. Kita berharap dengan ini mampu membantu penguatan konektivitas daerah di Sulawesi yang memang sangat dibutuhkan untuk memajukan daerah," katanya, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, pesawat ini memang akan difokuskan hanya untuk melayani rate-rute dari dan antar daerah di Sulsel, Sultra dan Sulbar yang nantinya terhubung langung dengan airport Sultan Hasanuddin.
Sehingga, lanjut dia, dengan kehadiran dua unit pesawat ini. diharapkan mampu menunjang transportasi udara yang kondusif dan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat.
Twin Otter Pac 750 merupakan pesawat berbadan kecil dengan kapasitas pesawat 1,7 ton dan 12 sampai 14 tempat duduk. Seluruh daerah yang belum terjangkau arus transportasi selama ini, bisa ditembus pesawat yang berbadan kecil itu. Tak butuh tempat luas, hanya lapangan terbang berukuran 200 meter saja sudah bisa menjadi landasan mendarat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asita Sulsel, Didi L Manaba mengungkapkan, rute perintis memang diperlukan untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat. Sementara, rute ini masih jarang dilirik.
Padahal, kata dia, distribusi barang yang diperlukan ke daearh-daerah jauh cukup tinggi. Sehingga jika Bosowa konsisten dengan rute seperti ini, diyakini mampu memberi multiplayer efek.
"Armada penerbangan dengan fokus pelayanan perintis sangat bagus. Ini peluang pasar yang cukup bagus dan trend penggunaanya pun terus meningkat" ungkapnya.
Menurut Didi, banyak daerah yang memiliki objek wisata cukup menjanjikan untuk dijual. Namun karena akses yang sulit sehingga tidak tersentuh industri pariwisata.
"Saya kira dengan unit-unit perintis akan memajukan industri pariwisata yang berimbas pada perekonomian masyarakat," pungkasnya.
(izz)