Singapore Airlines angkut 4,78 juta penumpang
A
A
A
Sindonews.com – Maskapai penerbangan Singapore Airlines (SIA) selama periode sembilan bulan yang berakhir pada bulan Desember 2013 mengangkut 4,783 juta penumpang. Jumlah ini meningkat 2,1 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Rilis yang diterima Sindonews pada Kamis (13/2/2014) menjelaskan, pertumbuhan jumlah angkutan penumpang naik 0,7 persen dalam pendapatan penumpang per kilometer atau lebih tinggi dari ekspansi kapasitas yang naik 0,5 persen kursi yang tersedia per kilometer.
Hal itu menghasilkan peningkatan persentase sebesar 0,1 poin di pada tingkat isian penumpang (load factor) menjadi 79,4 persen.
Jumlah angkutan penumpang anak usaha SIA, yaitu SilkAir juga tumbuh 5,2 persen, namun jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pertumbuhan kapasitas sebesar 13,1 persen. Karena itu, persentase tingkat isian penumpang menjadi 5,3 poin lebih rendah menjadi 70,0 persen.
Tingkat isian SIA Cargo mengalami penurunan sebesar 1,3 persen menjadi 63,5 persen akibat penurunan angkutan kargo sebesar 3,5 persen (dalam tingkat isian ton per kilometer) yang melebihi pengurangan kapasitas kargo sebesar 1,6 persen (dalam kapasitas ton per kilometer).
Akibat hal tersebut, selama bulan April-Desember 2013, laba operasi Grup Singapore Airlines meningkat sebesar USD47 juta atau tumbuh 17,2 persen menjadi USD320 juta. Pendapatan grup naik sebesar USD185 juta bertambah 1,6 persen menjadi USD11,616 juta.
Capaian itu disebabkan penyelesaian terkait dengan perubahan slot pengiriman pesawat dan pertumbuhan angkutan penumpang. Pengeluaran Grup Singapore Airlines meningkat terutama disebabkan oleh biaya staf yang lebih tinggi dan biaya-biaya variabel lainnya, meskipun pada laju yang lebih lambat sebesar 1,2 persen yang naik USD138 juta menjadi USD11,296 juta.
Grup Singapore Airlines membukukan laba bersih sebesar USD332 juta selama periode April-Desember, yang meningkat sebesar USD21 juta atau tumbuh 6,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba operasional, pendapatan nonoperasional dari penjualan pesawat dan write-backs pajak, yang secara parsial diimbangi oleh adanya kerugian dari perusahaan asosiasi tahun ini dibandingkan keuntungan yang berasal dari dari perusahaan asosiasi tahun lalu serta peningkatan hal khusus.
Rilis yang diterima Sindonews pada Kamis (13/2/2014) menjelaskan, pertumbuhan jumlah angkutan penumpang naik 0,7 persen dalam pendapatan penumpang per kilometer atau lebih tinggi dari ekspansi kapasitas yang naik 0,5 persen kursi yang tersedia per kilometer.
Hal itu menghasilkan peningkatan persentase sebesar 0,1 poin di pada tingkat isian penumpang (load factor) menjadi 79,4 persen.
Jumlah angkutan penumpang anak usaha SIA, yaitu SilkAir juga tumbuh 5,2 persen, namun jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pertumbuhan kapasitas sebesar 13,1 persen. Karena itu, persentase tingkat isian penumpang menjadi 5,3 poin lebih rendah menjadi 70,0 persen.
Tingkat isian SIA Cargo mengalami penurunan sebesar 1,3 persen menjadi 63,5 persen akibat penurunan angkutan kargo sebesar 3,5 persen (dalam tingkat isian ton per kilometer) yang melebihi pengurangan kapasitas kargo sebesar 1,6 persen (dalam kapasitas ton per kilometer).
Akibat hal tersebut, selama bulan April-Desember 2013, laba operasi Grup Singapore Airlines meningkat sebesar USD47 juta atau tumbuh 17,2 persen menjadi USD320 juta. Pendapatan grup naik sebesar USD185 juta bertambah 1,6 persen menjadi USD11,616 juta.
Capaian itu disebabkan penyelesaian terkait dengan perubahan slot pengiriman pesawat dan pertumbuhan angkutan penumpang. Pengeluaran Grup Singapore Airlines meningkat terutama disebabkan oleh biaya staf yang lebih tinggi dan biaya-biaya variabel lainnya, meskipun pada laju yang lebih lambat sebesar 1,2 persen yang naik USD138 juta menjadi USD11,296 juta.
Grup Singapore Airlines membukukan laba bersih sebesar USD332 juta selama periode April-Desember, yang meningkat sebesar USD21 juta atau tumbuh 6,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba operasional, pendapatan nonoperasional dari penjualan pesawat dan write-backs pajak, yang secara parsial diimbangi oleh adanya kerugian dari perusahaan asosiasi tahun ini dibandingkan keuntungan yang berasal dari dari perusahaan asosiasi tahun lalu serta peningkatan hal khusus.
(rna)