IHSG diproyeksi masih bertahan di zona merah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan kembali bergerak di zona merah.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Tampaknya indeks membutuhkan sentiment positif tambahan, sehingga mampu ditutup menguat di atas 4.500," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Jumat (14/2/2014).
Dia memperdiksi, IHSG hari ini akan beregrak dalam kisaran support-resistance 4.470-4.510. Sementara keamrin, IHSG ditutup melemah 4,63 poin atau 0,10 persen ke level 4.491,66.
Purwoko mengatakan, dipertahankannya BI Rate pada level 7,5 persen tidak mampu mendongkrak penguatan IHSG hari ini. Menurut dia, pelemahan IHSG kemarin dipicu sentimen luar negeri.
"Pelemahan IHSG hari ini didorong aksi ambil untung, mengikuti bursa regional," ujar dia.
Purwoko menjelaskan, ini merupakan kali keempat bagi IHSG gagal ditutup di atas level 4.500. Meski begitu, dibanding bursa regional, posisi IHSG relatif naik paling besar secara year to date (ytd).
Sebagai perbandingan, dia menuturkan, IHSG meningkat 5,2 persen, Dow Jones minus 3,7 persen, Hang Seng negatif 4,4 persen, Singapura melemah 4,2 persen, Kualumpur anjlok 2,2 persen, Bangkok naik 1,2 persen, Manila positif 3,4 persen dan Tokyo anjlok 9,2 persen.
"Kinerja IHSG ini mencerminkan pandangan positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini. Indikasi ini juga terlihat dari pembelian asing (foreign net buy) dan yield SUN yang membaik," tutur dia.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Tampaknya indeks membutuhkan sentiment positif tambahan, sehingga mampu ditutup menguat di atas 4.500," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Jumat (14/2/2014).
Dia memperdiksi, IHSG hari ini akan beregrak dalam kisaran support-resistance 4.470-4.510. Sementara keamrin, IHSG ditutup melemah 4,63 poin atau 0,10 persen ke level 4.491,66.
Purwoko mengatakan, dipertahankannya BI Rate pada level 7,5 persen tidak mampu mendongkrak penguatan IHSG hari ini. Menurut dia, pelemahan IHSG kemarin dipicu sentimen luar negeri.
"Pelemahan IHSG hari ini didorong aksi ambil untung, mengikuti bursa regional," ujar dia.
Purwoko menjelaskan, ini merupakan kali keempat bagi IHSG gagal ditutup di atas level 4.500. Meski begitu, dibanding bursa regional, posisi IHSG relatif naik paling besar secara year to date (ytd).
Sebagai perbandingan, dia menuturkan, IHSG meningkat 5,2 persen, Dow Jones minus 3,7 persen, Hang Seng negatif 4,4 persen, Singapura melemah 4,2 persen, Kualumpur anjlok 2,2 persen, Bangkok naik 1,2 persen, Manila positif 3,4 persen dan Tokyo anjlok 9,2 persen.
"Kinerja IHSG ini mencerminkan pandangan positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini. Indikasi ini juga terlihat dari pembelian asing (foreign net buy) dan yield SUN yang membaik," tutur dia.
(rna)