Pesawat Caravan akan mendarat perdana di Sumarorong

Senin, 17 Februari 2014 - 15:01 WIB
Pesawat Caravan akan mendarat perdana di Sumarorong
Pesawat Caravan akan mendarat perdana di Sumarorong
A A A
Sindonews.com - Pesawat jenis Caravan milik Bosowa Group akan melakukan pendaratan perdana di Bandara Sumarorong Kabupaten Mamasa bertepatan dengan peringatan HUT wilayah tersebut. Pesawat ini sekaligus menandai difungsikannya bandara yang berada di Kecamatan Sumarorong.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh mengungkapkan, pesawat jenis Caravan berkapasitas 18 orang itu lebih baik dari pesawat milik Dirgantar Air Service (DAS) yang pernah melayani penerbangan Mamuju-Makassar. Disebutkan, Bosowa group sudah menyiapkan dua pesawat yang melayani rute Makassar-Sumarorong-Mamuju pulang pergi setiap hari.

"Bandara Sumarorong memang belum diresmikan, tapi sudah siap didarati pesawat jenis Caravan. Sebab landasan pacunya masih akan diperpanjang hingga 1.500 meter. Sekarang yang ada sekitar 1.000 meter," kata Anwar di Rujabnya, Senin (17/2/2014).

Menyinggung soal pesawat Garuda yang belum juga membuka rutenya ke Mamuju, Anwar menuturkan, pihak maskapai masih membenahi detail keperluan manajemen. Menurutnya, pihak Garuda tidak mau bekerja separuh-separuh. Karena itu Pemprov memberikan ruang bekas VIP untuk dijadikan kantor.

"Kaitan dengan rencana itu, pemintah akan membangun jalan dari Polman hingga Desa Malaqbo Kebupaten Mamasa sepanjang kurang lebih 90 kilometer dengan anggaran kurang lebih Rp150 miliar. Tapi prioritas utama adalah jalan dari Kecamatan Sumarorong ke kota Mamasa," katanya.

Pemprov Sulbar berusaha untuk mendanainya dari APBD 2014. Dilakukan secara bertahap, mulai bulan Maret 2014 dengan anggaran sebesar Rp65 miliar untuk jalan dari Sumarorong hingga Mamasa.

Diakui, Sulbar sudah dapat green light dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk mendapatkan pinjaman. Namun hasil rapat terbatas pada tanggal 7 Februari 2014 memutuskan, pembangunan tahap pertama dilakukan dengan anggaran yang bersumber dari APBD 2014. Sisanya pinjaman dari PIP.

"Proyek ini akan dikerjan sekitar dua tahun. Dilakukan 2014 karena APBD Sulbar tahun 2013 belum memungkinkan. Saya sudah meminta proses penggeseran dan konsultasi ke Mendagri lebih cepat. Dokumen tidak dikirim, tapi diantar. Setelah itu segera diumumkan untuk ditender," katanya.

Pelaksana proyek, lanjutnya, tidak hanya satu kontraktor agar cepat selesai. Dan langsung beton, tidak aspal ataupun jenis lainnya.
Untuk jalan dari Sumarorong-Polman, Anwar menilai masih bagus. Sehingga tinggal memperbaiki dengan anggaran separuh menggunakan PIP dan sisanya dari APBD. Disebutkan, 90 persen kebutuhan warga Mamasa adalah jalan.

"Tapi kalau APBD 2014 bisa, tidak perlu pinjam karena bisa dimasukkan lagi dalam APBD 2015. Masak semua-semua pinjam. Harus jelas perhatian ke Mamasa yang akan tuntas tahun 2015. Lebar jalan nanti sekitar enam meter. Yang ingin saya sampaikan, target pemerintahan saya yang kedua yakni tuntas jalan di seluruh wilayah Sulbar," katanya.

Anwar juga mengungkapkan, lanjutan jalan dari Desa Lebbeng Kecamatan Kalukku ke Salubatu Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju hingga ke Desa Aralle, Mambi dan Tabang Kabupaten Mamasa. Jalan strategis nasional sepanjang 30 kilometer beserta jembatannya dari Kecamatan Kalukku hingga ke Salubatu sudah tuntas.

Sedang dari Salubatu hingga ke batas Kotamadya Tana Toraja Sulsel masih diperjuangkan anggarannya. Dibutuhkan dana sebesar Rp370 miliar. "Tahun ini sudah mendapat dana sebesar Rp50 miliar, sisa Rp320 miliar lagi," sebutnya.

Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Sulbar baru-baru ini, tuturnya, memastikan bahwa dana itu harusnya selesai pada 2013. Namun karena ada sedikit keraguan jalan akan kembali amblas dan pertimbangan teknis lainnya, sehingga ditunda untuk membuat perencanaan lebih matang.

"Widya karya diundang untuk mengulang desain jalan sesuai karakteristik tanah di Mamasa, agar bertahan lama. Jangan sampai hujan turun lantas jalan itu hilang," katanya.

Mulai tanggal 11 Maret 2014, Anwar akan berkantor di Mamasa. Tujuannya untuk memantau langsung pelaksanaan pekerjaan jalan dan bandara. Rencana ini sudah dibicarakan dengan Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6306 seconds (0.1#10.140)