Operasional Bandara Solo dan Yogyakarta dibuka besok
A
A
A
Sindonews.com - Operasional dua bandar udara (bandara) di Solo dan Yogyakarta baru dibuka besok pasca erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur. Sedangkan lima bandara sudah mulai beroperasi.
Direktorat Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan dua Notice to Airman (NOTAM) yang berisi perpanjangan penutupan Bandara Adi Sumarno Solo dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta hingga Rabu (19/2/2014), pukul 07.00 WIB.
Sebelumnya direncanakan kedua bandara ini akan dibuka pagi hari ini. Perpanjangan penutupan Bandara Adi Soemarmo Solo tertuang dalam NOTAM Nomor B 0210/2014, sedangpan perpanjangan penutupan Bandara Adi Sucipto Yogjakarta tertuang dalam NOTAM Nomor B 2011/2014. Kedua NOTAM ini tertanggal 17 Februari 2014.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, belum dibukanya dua bandara tersebut karena masih dilakukan pembersihan terhadap landasan pacu, terminal dan sejumlah peralatan seperti radar dan alat-alat navigsi lainnya.
Menurut dia, debu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud di dua bandara tersebut masih cukup banyak. "Kalau soal udara di dua kota tersebut sudah clear, tidak ada masalah. Justru persoalannya ada di bandaranya itu sendiri yang belum siap," kata Bambang dilansir dari laman Setkab, Selasa (18/2/2014).
General Manager PT Angkasa Pura Adi Soemarmo Abdullah Usman menjelaskan, Bandara Adi Sumarmo belum beroperasi hingga hari ini karena masih melakukan bersih-bersih abu vulkanik di sekitar landasan pacu dan terminal.
Sementara di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta abu vulkanik masih sangat tebal. "Ini sekarang sedang proses pembersihan karena abu vulkanik di bandara Adi Sucipto sangat tebal sekali," jelas General Manager Bandara Adi Sutjipto Andi G Wirson.
Dia menjelaskan, pengerjaan memang terasa lambat karena abu di area bandara dibersihkan dengan cara disekop dan dibuang keluar area bandara karena debu tidak boleh langsung disemprot.
"Pasalnya, jika disemprot akan masuk ke drainase dan drainasenya malah penuh pasir. Saat hujan justru akan menimbulkan genangan. Kalau pasirnya kering justru lebih berbahaya lagi. Saat angin tertiup kencang bisa saja abu itu masuk ke mesin pesawat yang sedang parkir di taxi way," tutur dia.
Namun Andi berjanji akan berusaha mengoperasikan bandara secepatnya karena setiap keterlambatan operasi akan menimbulkan kerugian bagi bandara itu sendiri.
Adapun, lima bandara yang sudah beroperasi mulai Sabtu (15/2/2014), yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Husein Satranegara Bandung, Bandara Abdurrahman Saleh Malang dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
Direktorat Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan dua Notice to Airman (NOTAM) yang berisi perpanjangan penutupan Bandara Adi Sumarno Solo dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta hingga Rabu (19/2/2014), pukul 07.00 WIB.
Sebelumnya direncanakan kedua bandara ini akan dibuka pagi hari ini. Perpanjangan penutupan Bandara Adi Soemarmo Solo tertuang dalam NOTAM Nomor B 0210/2014, sedangpan perpanjangan penutupan Bandara Adi Sucipto Yogjakarta tertuang dalam NOTAM Nomor B 2011/2014. Kedua NOTAM ini tertanggal 17 Februari 2014.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, belum dibukanya dua bandara tersebut karena masih dilakukan pembersihan terhadap landasan pacu, terminal dan sejumlah peralatan seperti radar dan alat-alat navigsi lainnya.
Menurut dia, debu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud di dua bandara tersebut masih cukup banyak. "Kalau soal udara di dua kota tersebut sudah clear, tidak ada masalah. Justru persoalannya ada di bandaranya itu sendiri yang belum siap," kata Bambang dilansir dari laman Setkab, Selasa (18/2/2014).
General Manager PT Angkasa Pura Adi Soemarmo Abdullah Usman menjelaskan, Bandara Adi Sumarmo belum beroperasi hingga hari ini karena masih melakukan bersih-bersih abu vulkanik di sekitar landasan pacu dan terminal.
Sementara di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta abu vulkanik masih sangat tebal. "Ini sekarang sedang proses pembersihan karena abu vulkanik di bandara Adi Sucipto sangat tebal sekali," jelas General Manager Bandara Adi Sutjipto Andi G Wirson.
Dia menjelaskan, pengerjaan memang terasa lambat karena abu di area bandara dibersihkan dengan cara disekop dan dibuang keluar area bandara karena debu tidak boleh langsung disemprot.
"Pasalnya, jika disemprot akan masuk ke drainase dan drainasenya malah penuh pasir. Saat hujan justru akan menimbulkan genangan. Kalau pasirnya kering justru lebih berbahaya lagi. Saat angin tertiup kencang bisa saja abu itu masuk ke mesin pesawat yang sedang parkir di taxi way," tutur dia.
Namun Andi berjanji akan berusaha mengoperasikan bandara secepatnya karena setiap keterlambatan operasi akan menimbulkan kerugian bagi bandara itu sendiri.
Adapun, lima bandara yang sudah beroperasi mulai Sabtu (15/2/2014), yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Husein Satranegara Bandung, Bandara Abdurrahman Saleh Malang dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
(rna)