Bunga kredit korban Kelud akan diputihkan

Rabu, 26 Februari 2014 - 09:56 WIB
Bunga kredit korban...
Bunga kredit korban Kelud akan diputihkan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berupaya melakukan pemutihan denda dan bunga bank dari kredit milik para korban erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.

Hanya bunga dan denda saja yang akan diputihkan, sementara pokok pinjaman masih tetap mengangsur.

"Dinamika di lapangan ternyata banyak warga korban erupsi Kelud yang memiliki pinjaman ke bank. Karena kondisi tidak mungkin untuk mengangsur, maka akan ada pemutihan bunga bank dan denda. Saya akan kordinasi dengan pihak Bank Indonesia," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Rabu (26/2/2014).

Sementara teknis di lapangan, Bank Indonesia akan melakukan pendataan berapa jumlah warga pengungsian kelud yang masih punya tanggungan ke bank. Soekarwo juga memastikan warga yang mendapat pemutihan adalah warga korban erupsi Kelud.

"Semuanya akan mendapat pemutihan. Asalkan memiliki utang ke bank-bank resmi. Klausulnya memang bisa denda dan bunga diputihkan tapi untuk pokoknya tetap mengangsur," jelas dia.

Setelah bunga dan denda itu diputihkan, maka warga diminta untuk mengakses pinjaman dari Bank UMKM Jawa Timur. Dana tersebut sedianya untuk membiayai sejumlah komoditas, seperti cabai dan sayur mayur.

Karena bunga yang diberikan oleh bank plat merah itu cukup rendah, otomatis warga bisa mengangsur utang sebelumnya dan utang di Bank UMKM.

Terlebih lagi, wilayah yang terdampak erupsi Kelud, seperti Kecamatan Puncu dan Kebun Rejo merupakan sentra komoditas cabai. Sayangnya, Soekarwo masih belum bisa memastikan berapa jumlah warga korban Kelud yang memiliki utang di bank.

"Ini hasil dialog dengan warga dan sudah disaksiakan oleh Kepala cabang Bank Indonesia Surabaya. Nanti kita akan buat rumusan terkait hal ini," ujar dia.

Sekedar informasi, erupsi Gunung Kelud mengakibatkan sebanyak 83 ribu warga harus mengungsi dari tempat tinggalnya. Sementara status Kelud yang sudah diturunkan menjadi siaga masih meniskana sebanyak 3.018 Warga yang bertahan di pengungsian.

Mereka mengungsi di Kabupaten Kediri, yang tersebar di 19 titik dengan jumlah 887 jiwa. Kabupaten Malang ada 8 titik sebanyak 1.879 jiwa dan di Jombang ada 7 titik sebanyak 252 jiwa.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)