Petani Boyolali kelimpungan akibat pupuk langka
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah petani di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengaku kesulitasn pupuk pada masa tanam kedua bulan April. Pupuk seakan menghilang dari pasaran yang membuat para petani ketar-ketir.
Salah seorang pengurus Kelompok Tani di Desa Dologan, Kecamatan Karanggede, Sukarno menyebutkan, kesulitan pupuk itu terjadi sejak beberapa hari terakhir ini. Sehingga pihaknya harus menggunakan pupuk yang ada dengan sangat hemat.
Kondisi langkanya pupuk itu sangat disesalkan oleh para petani, hal itu disebabkan karena saat ini tanaman padi sedang membutuhkan pupuk urea yang cukup.
Ia menyebutkan, jika pada masa tanam kali ini pupuk terus sulit, maka padi yang sudah ditanam oleh para petani bisa mati dan kurang subur.
“Sejak beberapa hari ini mulai sulit, namun kita masih punya beberapa pupuk cadangan yang akan kita gunakan sebagai jaga-jaga kalau stok pupuk belum juga bertambah,” ucapnya, Jumat (4/4/2014).
Petani lainnya, Rusno menyebutkan hal yang sama, ia berharap stok pupuk segera meningkat di pasaran dalam beberapa hari mendatang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen pada masa tanam kali ini.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Boyolali, Bambang Purwadi membenarkan jika saat ini kuota pupuk di Boyolali menipis. Menurutnya hal itu disebabkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan dilakukan oleh para petani.
Menurutnya, jika petani menggunakan pupuk sesuai aturan, maka pupuk akan tetap ada di pasaran hingga bulan April ini. Meskipun demikian, pihaknya tetap berusaha mengatasi kelanggkaan pupuk kali ini. Pihaknya bakal menyiasati kuota pupuk bulan Mei diajukan untuk bulan April ini. Sehingga dengan seperti itu pupuk akan kembali mudah dicari oleh petani.
“Kita cairkan untuk bulan Mei, begitu juga seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya kita terus cairkan agar tetap tersedia di pasaran,” ucapnya.
Salah seorang pengurus Kelompok Tani di Desa Dologan, Kecamatan Karanggede, Sukarno menyebutkan, kesulitan pupuk itu terjadi sejak beberapa hari terakhir ini. Sehingga pihaknya harus menggunakan pupuk yang ada dengan sangat hemat.
Kondisi langkanya pupuk itu sangat disesalkan oleh para petani, hal itu disebabkan karena saat ini tanaman padi sedang membutuhkan pupuk urea yang cukup.
Ia menyebutkan, jika pada masa tanam kali ini pupuk terus sulit, maka padi yang sudah ditanam oleh para petani bisa mati dan kurang subur.
“Sejak beberapa hari ini mulai sulit, namun kita masih punya beberapa pupuk cadangan yang akan kita gunakan sebagai jaga-jaga kalau stok pupuk belum juga bertambah,” ucapnya, Jumat (4/4/2014).
Petani lainnya, Rusno menyebutkan hal yang sama, ia berharap stok pupuk segera meningkat di pasaran dalam beberapa hari mendatang. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen pada masa tanam kali ini.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Boyolali, Bambang Purwadi membenarkan jika saat ini kuota pupuk di Boyolali menipis. Menurutnya hal itu disebabkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan dilakukan oleh para petani.
Menurutnya, jika petani menggunakan pupuk sesuai aturan, maka pupuk akan tetap ada di pasaran hingga bulan April ini. Meskipun demikian, pihaknya tetap berusaha mengatasi kelanggkaan pupuk kali ini. Pihaknya bakal menyiasati kuota pupuk bulan Mei diajukan untuk bulan April ini. Sehingga dengan seperti itu pupuk akan kembali mudah dicari oleh petani.
“Kita cairkan untuk bulan Mei, begitu juga seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya kita terus cairkan agar tetap tersedia di pasaran,” ucapnya.
(gpr)