Pelni incar jadi BUMN Maritime Holding
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencanangkan transformasi bisnis untuk memperkuat pondasi bisnis Pelni dalam menghadapi persaingan usaha ke depan.
Salah satunya, menjadikan Pelni menjadi BUMN Maritime Holding di tahun 2017. Direktur Utama Pelni, Syahril Japarin mengungkap, salah satu caranya yakni dengan mengubah kultur budaya karyawan dan perusahaan.
Selain itu, meningkatkan efisiensi, kualitas pelayanan kepada penumpang dan prinsip-prinsip tata kelola perusahan (good corporate governance/ GCC) yang baik. Pelni juga berencana memperluas bisnis cargo tahun ini.
Perseroan secara bertahap akan mengubah porsi pendapatan dari penumpang menjadi kargo yang saat ini porsi pendapatan dari penumpang sebesar 70 persen dan kargo 30 persen.
"Saat ini porsi pendapatan kami masih di dominasi penumpang sebesar 70 persen. Nantinya kami akan berencana mengubahnya dari 70 persen menjadi 30 persen. Sementara cargo menjadi 70 persen, tapi ini akan dilakukan secara bertahap," ujar dia di Batam akhir pekan lalu.
Syahril mengatakan, pendapatan Pelni pada tahun lalu mencapai Rp2,4 triliun. Menurutnya, pendapatan tersebut sekitar Rp1,68 triliun dikontribusikan dari penumpang sedangkan sisanya dari kargo.
Sementara, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp3,4 triliun dengan kontribusi terbesar Rp2,8 triliun berasal dari bisnis kargo dan sisanya penumpang.
Dia melanjutkan, kualitas pelayanan akan terus ditingkatkan, salah satunya dengan memberlakukan tiket elektronik (e-ticketing) terhadap seluruh kapal Pelni.
"Salah satu kapal yang sudah diberlakukan e-ticketing ada di kapal KM Kelud yang melayani Tanjung Priuk-Belawan, Medan," pungkasnya.
Salah satunya, menjadikan Pelni menjadi BUMN Maritime Holding di tahun 2017. Direktur Utama Pelni, Syahril Japarin mengungkap, salah satu caranya yakni dengan mengubah kultur budaya karyawan dan perusahaan.
Selain itu, meningkatkan efisiensi, kualitas pelayanan kepada penumpang dan prinsip-prinsip tata kelola perusahan (good corporate governance/ GCC) yang baik. Pelni juga berencana memperluas bisnis cargo tahun ini.
Perseroan secara bertahap akan mengubah porsi pendapatan dari penumpang menjadi kargo yang saat ini porsi pendapatan dari penumpang sebesar 70 persen dan kargo 30 persen.
"Saat ini porsi pendapatan kami masih di dominasi penumpang sebesar 70 persen. Nantinya kami akan berencana mengubahnya dari 70 persen menjadi 30 persen. Sementara cargo menjadi 70 persen, tapi ini akan dilakukan secara bertahap," ujar dia di Batam akhir pekan lalu.
Syahril mengatakan, pendapatan Pelni pada tahun lalu mencapai Rp2,4 triliun. Menurutnya, pendapatan tersebut sekitar Rp1,68 triliun dikontribusikan dari penumpang sedangkan sisanya dari kargo.
Sementara, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp3,4 triliun dengan kontribusi terbesar Rp2,8 triliun berasal dari bisnis kargo dan sisanya penumpang.
Dia melanjutkan, kualitas pelayanan akan terus ditingkatkan, salah satunya dengan memberlakukan tiket elektronik (e-ticketing) terhadap seluruh kapal Pelni.
"Salah satu kapal yang sudah diberlakukan e-ticketing ada di kapal KM Kelud yang melayani Tanjung Priuk-Belawan, Medan," pungkasnya.
(izz)