WTON targetkan akuisisi perusahaan beton tuntas Juni
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menargetkan dapat menuntaskan akuisisi perusahaan beton di Batam, Kepulauan Riau pada tahun ini.
Sampai saat ini, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut masih dalam tahap negosiasi untuk menyelesaikan akuisisi itu, namun diharapkan dapat selesai pada Juni 2014.
Direktur Keuangan WTON Entus Asnawi mengatakan, akuisisi perusahaan beton ini memiliki kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun. Rencananya, akuisisi ini akan menggunakan dana hasil penerbitan surat uatng jangka menengah (medium term notes/MTN).
“Dananya dari MTN. Nilai tergantung negosiasi,” kata Entus di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Dia menjelaskan, akhir tahun lalu WIKA Beton merilis MTN senilai Rp366 miliar untuk membeli tanah guna pembangunan tiga quarry dan dua pabrik baru serta tambahan kapasitas yang sudah ada. MTN ini akan jatuh tempo pada 2015 mendatang.
”Nanti MTN dilunasi oleh saham treasury 377 juta lembar, harganya Rp880 per lembar. Kalau harganya Rp1.000 per saham bisa kita lunasi sekalian,” terang dia.
Dengan akuisisi ini, dia menuturkan, WTON akan mengambil alih saham dari penanam modal asing (PMA) asal Korea dan akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Entus mengungkapkan, dengan posisinya sebagai pemain utama di bisnis beton, WIKA Beton juga berpotensi meraih peluang memimpin pasar beton pracetak di Asia Tenggara.
“Sekarang WIKA sedang persiapkan proyek di Filipina dan Arab Saudi. Kami juga turut serta tetapi kapan mulainya kami belum tahu,” paparnya.
Dia melanjutkan, untuk proyek luar negeri juga digarap di Timur Leste, dengan pasokan beton dari pabrik Jawa Timur. Adapun proyek on going di Timur Leste, yakni dua kali pengapalan untuk beberapa jembatan dan reklamasi (pantai).
Sampai saat ini, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tersebut masih dalam tahap negosiasi untuk menyelesaikan akuisisi itu, namun diharapkan dapat selesai pada Juni 2014.
Direktur Keuangan WTON Entus Asnawi mengatakan, akuisisi perusahaan beton ini memiliki kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun. Rencananya, akuisisi ini akan menggunakan dana hasil penerbitan surat uatng jangka menengah (medium term notes/MTN).
“Dananya dari MTN. Nilai tergantung negosiasi,” kata Entus di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Dia menjelaskan, akhir tahun lalu WIKA Beton merilis MTN senilai Rp366 miliar untuk membeli tanah guna pembangunan tiga quarry dan dua pabrik baru serta tambahan kapasitas yang sudah ada. MTN ini akan jatuh tempo pada 2015 mendatang.
”Nanti MTN dilunasi oleh saham treasury 377 juta lembar, harganya Rp880 per lembar. Kalau harganya Rp1.000 per saham bisa kita lunasi sekalian,” terang dia.
Dengan akuisisi ini, dia menuturkan, WTON akan mengambil alih saham dari penanam modal asing (PMA) asal Korea dan akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Entus mengungkapkan, dengan posisinya sebagai pemain utama di bisnis beton, WIKA Beton juga berpotensi meraih peluang memimpin pasar beton pracetak di Asia Tenggara.
“Sekarang WIKA sedang persiapkan proyek di Filipina dan Arab Saudi. Kami juga turut serta tetapi kapan mulainya kami belum tahu,” paparnya.
Dia melanjutkan, untuk proyek luar negeri juga digarap di Timur Leste, dengan pasokan beton dari pabrik Jawa Timur. Adapun proyek on going di Timur Leste, yakni dua kali pengapalan untuk beberapa jembatan dan reklamasi (pantai).
(rna)