BUMN Karya Bakal Tersisa 7 Perusahaan Besar, Restrukturisasi Wika dan Waskita Hampir Rampung

Minggu, 31 Desember 2023 - 16:52 WIB
loading...
BUMN Karya Bakal Tersisa...
Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses untuk pengintegrasian beberapa BUMN Karya sebagai bentuk efisiensi pengeluaran negara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri atau Wamen BUMN , Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses untuk pengintegrasian beberapa BUMN Karya sebagai bentuk efisiensi pengeluaran negara.



Wamen BUMN menjelaskan, yang terdekat nantinya hanya ada 7 perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur sebelumnya 9 perusahaan. Pengintegrasian tersebut menimbang beberapa kondisi perusahaan, misalnya mengukur kesehatan keuangan perusahaan, kontribusinya terhadap perekonomian nasional, dan menimbang model bisnis yang sustainable ke depannya.



Pria yang akrab disapa Tiko itu mengungkapkan, dari 9 BUMN Karya yang hari ini beroperasi, 2 diantaranya sedang dalam tahap restrukturisasi sebelum diintegrasikan dengan perusahaan BUMN dengan model bisnis yang sama.

"Oleh karena itu penyehatan karya ini ada dua, pertama restrukturisasi, kita sudah melakukan restrukturisasi terhadap Waskita dan Wika, sekarang proses MRA di perbankan itu sudah hampir bisa dicapai," ujar Tiko dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Lebih lanjut, Tiko menjelaskan, dalam jangka menengah, kedua perusahaan tersebut akan diintegrasikan dengan BUMN Karya lainnya, sehingga jumlah perusahaan BUMN Karya hanya menjadi 7 perusahaan besar.

"Kita akan bicara konsilidasi dengan kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan, misalnya Waskita akan menjadi anaknya HK, kita masih berdiskusi untuk integrasi yang lain, antara WIKA, PP, Brantas, ADHI akan berlanjut dan kita masih berdiskusi sekaligus seperti apa," kata Tiko.

"Nantinya akan ada 7 BUMN karya yang besar yang saat ini beroperasi, kita masih melakukan restrukturisasi untuk mencapai kesepakatan dengan kreditiur, vendor, maupun pemegang obligasi," tutupnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)