Harga minyak di perdagangan Asia turun
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini turun. Namun, kerugian dapat diatasi oleh sentimen optimis atas laporan pasokan terbaru dari AS dan keraguan tentang dimulainya kembali ekspor Libya secara penuh.
Seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/4/2014), kontrak utama New York West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 25 sen menjadi USD103,35 per barel di perdagangan pertengahan pagi ini dan minyak mentah Brent North Sea untuk Mei turun 26 sen menjadi USD107,72.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS melonjak 4,0 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 April, jauh di atas 1,0 juta dari perkiraan para analis yang disurvei Wall Street Journal.
Namun, Sanjeev Gupta, kepala praktik minyak dan gas Asia-Pasifik di perusahaan konsultan EY mengatakan, harga minyak mendapat dukungan dari tanda-tanda permintaan bensin yang kuat.
Laporan EIA menunjukkan penurunan 5,2 juta barel pasokan bensin, lebih dari penurunan 700.000 barel yang telah diproyeksikan. "Penundaan dalam kebangkitan pasokan dari Libya, juga mendorong kenaikan harga," kata Gupta.
Investor tetap berhati-hati selama akhir pekan atas kesepakatan antara pemberontak di Libya timur dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan blokade minyak.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari Minggu, pemberontak yang menyerahkan dua dari empat terminal di bagian timur pekan ini mereka mengendalikan dan akan menyerahkan dua lainnya dalam waktu dua sampai empat pekan, asalkan negosiasi berhasil diselesaikan.
Tentara Libya kemarin mengatakan, telah menguasai dua port yang pertama diserahkan oleh pemberontak Al-Hariga dan Zueitina, memungkinkan ekspor untuk melanjutkan secepatnya.
Tripoli mengatakan, blokade sejak Juli telah menelan biaya Libya lebih dari USD14 miliar pada pendapatan yang hilang, mengurangi ekspor dari 1,5 juta menjadi 250.000 barel per hari.
Seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/4/2014), kontrak utama New York West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 25 sen menjadi USD103,35 per barel di perdagangan pertengahan pagi ini dan minyak mentah Brent North Sea untuk Mei turun 26 sen menjadi USD107,72.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS melonjak 4,0 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 April, jauh di atas 1,0 juta dari perkiraan para analis yang disurvei Wall Street Journal.
Namun, Sanjeev Gupta, kepala praktik minyak dan gas Asia-Pasifik di perusahaan konsultan EY mengatakan, harga minyak mendapat dukungan dari tanda-tanda permintaan bensin yang kuat.
Laporan EIA menunjukkan penurunan 5,2 juta barel pasokan bensin, lebih dari penurunan 700.000 barel yang telah diproyeksikan. "Penundaan dalam kebangkitan pasokan dari Libya, juga mendorong kenaikan harga," kata Gupta.
Investor tetap berhati-hati selama akhir pekan atas kesepakatan antara pemberontak di Libya timur dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan blokade minyak.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari Minggu, pemberontak yang menyerahkan dua dari empat terminal di bagian timur pekan ini mereka mengendalikan dan akan menyerahkan dua lainnya dalam waktu dua sampai empat pekan, asalkan negosiasi berhasil diselesaikan.
Tentara Libya kemarin mengatakan, telah menguasai dua port yang pertama diserahkan oleh pemberontak Al-Hariga dan Zueitina, memungkinkan ekspor untuk melanjutkan secepatnya.
Tripoli mengatakan, blokade sejak Juli telah menelan biaya Libya lebih dari USD14 miliar pada pendapatan yang hilang, mengurangi ekspor dari 1,5 juta menjadi 250.000 barel per hari.
(izz)