GAPI ungkap penyebab kurangnya pasokan kakao

Kamis, 10 April 2014 - 19:30 WIB
GAPI ungkap penyebab...
GAPI ungkap penyebab kurangnya pasokan kakao
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI saat ini tengah menggodok usulan untuk membebaskan bea masuk bagi kakao impor. Pemerintah beralasan, pembebasan bea masuk kakao impor karena industri kakao dalam negeri kekurangan pasokan bahan baku.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Petani Indonesia (GAPI) Achmad Yakub mengungkapkan, berkurangnya pasokan kakao salah satunya disebabkan karena konvensi lahan pertanian menjadi nonpertanian semakin marak terjadi.

"Jika dikatakan berkurang itu karena ada konvensi lahan dan produksi petani berkurang sehingga produksi dalam negeri juga berkurang," ungkapnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (10/4/2014).

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan, pohon-pohon kakao yang ada di Indonesia ini sudah tua sehingga kurang memiliki kualitas yang bagus. Sehingga pemerintah seharusnya lebih baik melakukan peremajaan pohon kakao tersebut.

"Jadi di NTT itu pohon kakao dari zaman orde baru, jadi perlu peremajaan. Di daerah Maumere NTT, itu produsen kakao bagus waktu zaman itu, tapi sekarang tidak ada peremajaan," ujar dia.

Oleh karenanya, lanjut dia, Kemendag bekerja sama dengan Kementan perlu untuk membuat perencanaan produksi kakao. Kemudian mempertemukan produsen kakao dengan pabrik-pabrik atau industri kakao, untuk membicarakan solusi terbaik agar pasokan tidak kurang.

"Selain itu, petani masih banyak yang menjual kakao asal. Harusnya petani didorong oleh pemerintah bersama koperasi petani untuk menjadikan nilai tambah, supaya lebih mahal. Setidaknya seperempat lebih mahal," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0041 seconds (0.1#10.140)