Pertumbuhan ekonomi Singapura Q1 melambat

Sindonews.com - Pertumbuhan ekonomi Singapura dilaporkan melambat tajam dalam tiga bulan pertama (Januari-Maret/Q1) tahun ini.

Kementerian Perdagangan Singapura mencatat, perkiraan awal ekonomi negara pulau itu berkembang seperempat, sebesar 0,1 persen disesuaikan secara musiman pada kuartal pertama, dibandingkan ekspansi 6,1 persen pada Oktober-Desember 2013.

Dilansir dari Aki Press, Senin (14/4/2014), Kementerian mengatakan, pertumbuhan bertabrakan dengan kontraksi 1,8 persen dari kuartal-ke-kuartal dalam industri jasa.

Pada basis year on year (yoy), PDB diperkirakan berkembang 5,1 persen pada kuartal pertama, lebih lambat dari kenaikan 5,5 persen dalam tiga bulan terakhir 2013.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) memperkirakan pertumbuhan 2,0-4,0 persen pada 2014, dari 4,1 persen pada tahun lalu.

Menurut Kementerian, manufaktur naik 4,5 persen dari kuartal sebelumnya, dan 8,0 persen yoy karena rebound kuat dalam output dari segmen biomedis dan kimia.

Konstruksi tetap kuat, memperluas 10,7 persen dari kuartal sebelumnya karena pemerintah menggenjot proyek-proyek infrastruktur. Sektor ini naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya.

Singapura menggunakan nilai tukar dibanding suku bunga untuk menahan inflasi impor dari hampir semua kebutuhan. Bank sentral memperkirakan laju inflasi secara keseluruhan tahun ini sebesar 1,5-2,5 persen.