Sucofindo dan Surveyor diminta tingkatkan kinerja
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibidang verifikasi harus meningkatkan kinerjanya. Terutama dalam menjaga kedaulatan perdagangan Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Firdaus mengatakan, dua BUMN dibidang verifikasi yakni Sucofindo dan Surveyor memang sudah bereputasi baik dalam memverifikasi produk-produk ekspor dan impor.
Namun ke depan, terutama dalam menyongsong terintegrasinya Indonesia ke dalam ASEAN Economic Community (AEC) 2015, diharapkan kedua BUMN ini terus meningkatkan kualitas kinerjanya agar bisa menjaga kedaulatan perdagangan Indonesia.
"Keduanya harus meningkatkan kinerjanya melalui kegiatan verifikasi dan survei-nya, baik secara regional maupun internasional," katanya ketika dihubungi wartawan, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, untuk menjaga kedaulatan perdagangan kedua perusahaan verifikasi ini sudah bekerja sama dengan lembaga verifikasi di luar negeri dan selalu jemput bola dengan membuka kantor di beberapa negara ASEAN seperti Thailand. Sucofindo dan Surveyor juga melakukan uji (free shipment inspection) untuk produk-produk pertanian dan buah-buahan yang akan diimpor di Indonesia.
"Peran Sucofindo dan Surveyor Indonesia di kancah internasional ini berjalan dengan baik karena selain bekerja sama dengan SGS juga dengan perusahaan verifikasi di negara setempat," jelas Firdaus.
Dia menjelaskan, meski statusnya perusahaan negara, namun yang dilakukan kedua BUMN ini telah mendapat akreditasi baik secara nasional maupun internasional.
Bagi Sesditjen, Sucofindo dan Surveyor Indonesia juga merupakan hakim atas pengadilan produk-produk Indonesia. Dia mencontohkan, pada verifikasi kendaraan bermotor jika kualitasnya X namun setelah diverifikasi ternyata hasilnya menjadi X1 dan X2, maka publik akan mempertanyakan integritas kedua BUMN itu.
"Ini yang saya katakan kedaulatan perdagangan kita dipertaruhkan," pungkas Firdaus.
Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Firdaus mengatakan, dua BUMN dibidang verifikasi yakni Sucofindo dan Surveyor memang sudah bereputasi baik dalam memverifikasi produk-produk ekspor dan impor.
Namun ke depan, terutama dalam menyongsong terintegrasinya Indonesia ke dalam ASEAN Economic Community (AEC) 2015, diharapkan kedua BUMN ini terus meningkatkan kualitas kinerjanya agar bisa menjaga kedaulatan perdagangan Indonesia.
"Keduanya harus meningkatkan kinerjanya melalui kegiatan verifikasi dan survei-nya, baik secara regional maupun internasional," katanya ketika dihubungi wartawan, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, untuk menjaga kedaulatan perdagangan kedua perusahaan verifikasi ini sudah bekerja sama dengan lembaga verifikasi di luar negeri dan selalu jemput bola dengan membuka kantor di beberapa negara ASEAN seperti Thailand. Sucofindo dan Surveyor juga melakukan uji (free shipment inspection) untuk produk-produk pertanian dan buah-buahan yang akan diimpor di Indonesia.
"Peran Sucofindo dan Surveyor Indonesia di kancah internasional ini berjalan dengan baik karena selain bekerja sama dengan SGS juga dengan perusahaan verifikasi di negara setempat," jelas Firdaus.
Dia menjelaskan, meski statusnya perusahaan negara, namun yang dilakukan kedua BUMN ini telah mendapat akreditasi baik secara nasional maupun internasional.
Bagi Sesditjen, Sucofindo dan Surveyor Indonesia juga merupakan hakim atas pengadilan produk-produk Indonesia. Dia mencontohkan, pada verifikasi kendaraan bermotor jika kualitasnya X namun setelah diverifikasi ternyata hasilnya menjadi X1 dan X2, maka publik akan mempertanyakan integritas kedua BUMN itu.
"Ini yang saya katakan kedaulatan perdagangan kita dipertaruhkan," pungkas Firdaus.
(izz)