Bank Muamalat tunda IPO hingga 2016
A
A
A
Sindonews.com - Bank Muamalat kembali menunda kesiapannya hingga dua tahun untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Padahal, sebelumnya bank syariah pertama ini telah menargetkan untuk bisa listing perdana pada awal tahun ini dari target yang ditentukan sejak 2013.
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendiarto mengungkapkan, ditundanya IPO pada tahun ini lantaran perseroan sudah memiliki cukup modal hingga dua tahun mendatang.
"Kami rasa akan di tunda dulu sampai dua tahun mendatang, mungkin sampai 2016 baru kami siap. Karena sampai dua tahun ke depan kami masih bisa membiayai," ujarnya kepada Koran Sindo di sela acara Islamic Finance News Forum di Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Dia mengatakan, tertundanya IPO pada tahun lalu dikarenakan beberapa hal. Salah satunya kondisi market yang belum stabil dan tekanan atas nilai tukar rupiah akibat keluarnya dana asing. Sehingga, perusahaan menunda aksi korporasi tersebut.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Muamalat Indonesia Arviyan Arifin mengatakan, masuknya bank syariah ke bursa saham menandai bahwa perbankan syariah telah memasuki era GCG yang lebih baik.
Menurutnya, apabila saham Bank Muamalat Indonesia dicatatkan di BEI, maka perseroan akan lebih mudah mengakses permodalan, serta mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan. "Apalagi secara umum para investor memiliki pandangan positif atas fundamental dan prospek usaha perseroan," ujarnya.
Arviyan mengatakan, ditundanya listing pada tahun ini dikarenakan pihaknya telah memiliki rencana korporasi melalui kapital market untuk menambah permodalan.
Peluang berkembangnya bank syariah di Indonesia terbuka lebar, mengingat pangsa pasar perbankan syariah nasional masih dikisaran 5 persen.
"Ini yang menjadi alasan pemegang saham untuk mengembangkan Bank Muamalat, salah satu langkah yang diambil dengan menambah permodalan," katanya.
Padahal, sebelumnya bank syariah pertama ini telah menargetkan untuk bisa listing perdana pada awal tahun ini dari target yang ditentukan sejak 2013.
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendiarto mengungkapkan, ditundanya IPO pada tahun ini lantaran perseroan sudah memiliki cukup modal hingga dua tahun mendatang.
"Kami rasa akan di tunda dulu sampai dua tahun mendatang, mungkin sampai 2016 baru kami siap. Karena sampai dua tahun ke depan kami masih bisa membiayai," ujarnya kepada Koran Sindo di sela acara Islamic Finance News Forum di Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Dia mengatakan, tertundanya IPO pada tahun lalu dikarenakan beberapa hal. Salah satunya kondisi market yang belum stabil dan tekanan atas nilai tukar rupiah akibat keluarnya dana asing. Sehingga, perusahaan menunda aksi korporasi tersebut.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Muamalat Indonesia Arviyan Arifin mengatakan, masuknya bank syariah ke bursa saham menandai bahwa perbankan syariah telah memasuki era GCG yang lebih baik.
Menurutnya, apabila saham Bank Muamalat Indonesia dicatatkan di BEI, maka perseroan akan lebih mudah mengakses permodalan, serta mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan. "Apalagi secara umum para investor memiliki pandangan positif atas fundamental dan prospek usaha perseroan," ujarnya.
Arviyan mengatakan, ditundanya listing pada tahun ini dikarenakan pihaknya telah memiliki rencana korporasi melalui kapital market untuk menambah permodalan.
Peluang berkembangnya bank syariah di Indonesia terbuka lebar, mengingat pangsa pasar perbankan syariah nasional masih dikisaran 5 persen.
"Ini yang menjadi alasan pemegang saham untuk mengembangkan Bank Muamalat, salah satu langkah yang diambil dengan menambah permodalan," katanya.
(izz)