Kaltim gencar promosikan potensi POME

Sindonews.com - Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit memiliki potensi ekonomis yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pembangkit listrik. Limbah ini menghasilkan gas metan sehingga bisa melakukan pembakaran yang efektif.

Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) melihat potensi POME yang sangat tinggi melihat areal luasan perkebunan sawit yang mencapai 1,4 juta hektar. Sayangnya, dengan luas kebun sawit yang besar, belum banyak yang melirik potensi limbah cair sawit ini.

“Apabila POME dikelola maksimal, maka akan mampu menjawab kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit energi listrik di Kaltim,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati Usman, Senin (21/4/2014).

Dia menambahkan, jika perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di kabupaten dan kota di Kaltim bisa memanfaatkan teknologi itu tentunya rakyat juga terbantu. Masyarakat di sekitar perusahaan akan merasakan kehadiran perusahaan kelapa sawit dengan pemenuhan energi listrik.

“Salah satunya melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) bekerja sama dengan PLN membangun pembangkit listrik dengan bahan bakar yang bersumber dari POME,” katanya.

Dalam beberapa kesempatan, Dinas Pekebunan Kaltim juga sudah memamerkan teknologi pengelolaan POME menjadi energi listrik. Salah satunya saat teknologi ini dipamerkan di Kaltim Fair yang dilaksanakan di Samarinda dan akan berakhir hari ini.

“Para pengunjung, khususnya para pelajar, sangat tertarik tentang POME dan melihat secara detail gambaran teknologi yang ditampilkan,” katanya.