Bank Mandiri tak akan ubah nama BTN
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya tidak akan mengubah nama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) jika nantinya telah diakuisisi, dan menjadi salah satu anak usahanya.
"Itu enggak ada dipikiran kita. Hal-hal itu yang perlu diantaisipasi. Program kurangi karyawan enggak kepikiran, namanya enggak diubah. Kita mau BTN lebih bagus dan besar," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian tentang rencana akuisisi BTN yang telah dikonsep Kementerian BUMN. Menurutnya, ini telah direncanakan sejak Menteri BUMN di pemerintahan sebelumnya.
"Ini adalah eksekusi lama. Kita sebagai perusahaan mereka (BUMN) dijalankan sebaik-baiknya," katanya.
Pihaknya memastikan, komunikasi antara Bank Mandiri dan BTN akan tetap berjalan dengan baik, dan finalisasi dari rencana akuisisi BTN akan ada setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diagendakan pada 21 Mei 2014.
"Progressnya saat ini mempersiapkan RUPSLB pada 21 Mei 2014. Kami akan finalisasi strukturnya seperti apa, membantu Kementerian BUMN menjelaskan kepastian organisasi antara Mandiri dan BTN agar bisa berkomunikasi dengan baik dan berjalan lancar," imbuhnya.
Dia juga menyebutkan bahwa akuisisi BTN ini akan sama seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), yang melalui konsolidasi secara murni. Strukturnya pun akan sama seperti BSM sebagai anak usaha. Kepemilikan saham pemerintah atas BTN yang akan diakuisisi Bank Mandiri sekitar 62 persen.
"Mandiri punya modal. Nanti bisa akan what ever, nanti modalnya makin mudah dan besar," pungkas Budi.
"Itu enggak ada dipikiran kita. Hal-hal itu yang perlu diantaisipasi. Program kurangi karyawan enggak kepikiran, namanya enggak diubah. Kita mau BTN lebih bagus dan besar," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian tentang rencana akuisisi BTN yang telah dikonsep Kementerian BUMN. Menurutnya, ini telah direncanakan sejak Menteri BUMN di pemerintahan sebelumnya.
"Ini adalah eksekusi lama. Kita sebagai perusahaan mereka (BUMN) dijalankan sebaik-baiknya," katanya.
Pihaknya memastikan, komunikasi antara Bank Mandiri dan BTN akan tetap berjalan dengan baik, dan finalisasi dari rencana akuisisi BTN akan ada setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diagendakan pada 21 Mei 2014.
"Progressnya saat ini mempersiapkan RUPSLB pada 21 Mei 2014. Kami akan finalisasi strukturnya seperti apa, membantu Kementerian BUMN menjelaskan kepastian organisasi antara Mandiri dan BTN agar bisa berkomunikasi dengan baik dan berjalan lancar," imbuhnya.
Dia juga menyebutkan bahwa akuisisi BTN ini akan sama seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), yang melalui konsolidasi secara murni. Strukturnya pun akan sama seperti BSM sebagai anak usaha. Kepemilikan saham pemerintah atas BTN yang akan diakuisisi Bank Mandiri sekitar 62 persen.
"Mandiri punya modal. Nanti bisa akan what ever, nanti modalnya makin mudah dan besar," pungkas Budi.
(izz)