Pemkab Sidoarjo gandeng peternak sapi galakkan biogas

Selasa, 22 April 2014 - 20:59 WIB
Pemkab Sidoarjo gandeng peternak sapi galakkan biogas
Pemkab Sidoarjo gandeng peternak sapi galakkan biogas
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menggalakkan penggunaan energi baru terbarukan untuk menghemat energi. Salah satunya dengan menggandeng peternak sapi dalam mengolah kotoran sapi menjadi energi biogas.

Dengan memanfaatkan kotoran sapi diubah menjadi energi biogas, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas.

"Kita menarget peternak sapi yang ada di Sidoarjo bisa mengolah kotoran sapi menjadi biogas," ujar Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan EDSM dan UKM, Fenny Apridawati, Selasa (22/4/2014).

Bukan hanya itu, lanjut Fenny, pihaknya juga bakal menggalakkan energi baru terbarukan lainnya selain biogas, di antaranya biomasa, bioternal, energi solar cell dan kincir angin. Khusus biogas, biomasa dan bioternal akan dilakukan sosialisasi yang sasarannya peternak sapi, perajin tahu tempe dan masyarakat.

Dalam sosialisasi nanti sebanyak 65 peternak sapi dan 64 perajin tahu tempe akan diajari caranya mengolah energi biogas dan biomasa. Khusus untuk peternak sapi, energi biogas yang diolah menggunakan kotoran sapi.

"Kotoran sapi akan diolah menjadi energi biogas dengan alat yang tersedia. Demikian pula perajin tahu dan tempe akan memanfaatkan limbah tahu dan tempe untuk energi baru," tandas Fenny.

Untuk biogas, sudah ada enam peternak sapi yang mengaplikasikan energi biogas untuk rumah tangganya. Yakni di Sidoarjo, Buduran, Waru, Sukodono, Wonoayu dan Krian. Energi biogas sudah diaplikasikan sejak 2010 dengan bantuan alat per peternak senilai Rp21 juta dari APBD.

Fenny berkeinginan pengetahuan tentang energi alternatif tersebut bisa diaplikasikan secara merata. Saat ini ada sekitar 360 peternak sapi di Sidoarjo. Dengan pemberian sosialisasi secara bertahap, ratusan peternak sapi bisa menggunakan biogas untuk keperluan rumah tangganya.

Sedangkan untuk energi biomasa menggunakan sisa pembuatan tahu dan tempe belum diaplikasikan ke perajin. Sama halnya dengan energi bioternal yang menggunakan bahan dasar enceng gondok dan ampas tebu juga belum digunakan dalam masyarakat.

"Ke depan, kita akan memberdayakan energi baru terbarukan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," harap Fenny.

Sementara itu, Kabid ESDM Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan ESDM dan UKM Sidoarjo, Totok Mulyo Pratomo menambahkan, jika banyak energi baru terbarukan yang sampai saat ini belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal, jika dimanfaatkan akan bisa mengurangi ketergantungan terhadap energi yang ada saat ini.

Dia mencontohkan, untuk enegri kincir angin bisa digunakan untuk keperluan penerangan di rumah dan bisa mengurangi penggunaan energi dari PLN.

"Kita terus melakukan penelitian apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk energi baru terbarukan. Seperti limbah, selain bisa dimanfaatkan untuk energi juga tidak mengganggu lingkungan," tandas pria yang akrab disapa Totok MP tersebut.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6605 seconds (0.1#10.140)