Dibayangi aksi jual, laju IHSG terancam

Jum'at, 25 April 2014 - 08:33 WIB
Dibayangi aksi jual, laju IHSG terancam
Dibayangi aksi jual, laju IHSG terancam
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak konsolidasi dan diperkirakan akan berada pada rentang support 4.860-4.876 dan resisten 4.906-4.918.

IHSG membentuk pola gravestone doji yang bertahan masih di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih bergerak landai dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic dan William’s %R masih tertahan kenaikannya.

Laju IHSG sempat di dalam kisaran target support 4.875-4.885 dan gagal mendekati kisaran target resisten 4.924-4.926.

"Maraknya minat jual dan berkurangnya aksi beli asing dapat membuat IHSG melanjutkan pelemahannya, namun diharapkan senitmen positif dari bursa saham global bisa menahan aksi jual yang terjadi," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (25/4/2014).

Menilik laju IHSG pada perdagangan hari kemarin, seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa laju IHSG akan melanjutkan pelemahannya dengan maraknya sentimen negatif dan tingginya minat jual. Untungnya harapan atas laju IHSG dapat melemah terbatas dapat terwujud, sehingga tidak membuka tren pelemahan lebih lanjut.

Masih variatif cenderung melemahnya laju bursa saham Asia, masih adanya hasrat untuk mengamankan posisi, dan masih melemahnya nilai tukar rupiah memberikan sentimen negatif. Laju IHSG pun bergerak variatif sepanjang sesi perdagangan.

Sempat mengalami kenaikan di awal sesi, namun kembali melemah. Di sesi kedua sempat naik tipis, namun tidak lama dan kembali longsor. Tidak banyaknya saham-saham bigcaps yang berada di jalur hijau dan mulai berkurangnya transaksi beli asing meski masih tercatat nett buy membuat IHSG pun masih mendekam di zona merah.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.916,23 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.880,85 jelang akhir sesi 2 dan berakhir di level 4.891,08. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Dari luar negeri, bursa Asia masih dalam zona pelemahannya seiring respon negatif pelaku pasar terhadap rilis pertumbuhan MBA mortgage application AS yang menunjukkan penurunan dan diiringi dengan rilis data manufaktur serta new home sales yang juga melemah, sehingga memberikan sinyal pemulihan ekonomi melambat.

Meskipun pelaku pasar juga merespon positif kinerja emiten AS yang hampir mayoritas membaik, namun investor masih khawatir terhadap perlambatan pertumbuhan di China dan kelanjutan pertumbuhan ekonomi AS.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5493 seconds (0.1#10.140)