PLN akui pemenuhan listrik di Garut baru 75%
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 620 ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), baru 465 ribu KK yang teraliri listrik. Sehingga, tingkat pemenuhan kebutuhan listrik di Garut baru 74 persen.
Humas PLN Area Garut Wahyudin mengatakan, jumlah warga di Garut yang belum teraliri listrik tercatat 155.000 KK. Dia menjelaskan, kendala dalam pemenuhan listrik ini disebabkan tersebarnya lokasi pemukiman warga dan faktor geografis wilayah.
"Kondisi ini menyulitkan PLN untuk mengalirkan listrik ke warga," kata Wahyudin, Jumat (25/4/2014).
Sebaran lokasi pemukiman warga ini sebagian besar terletak di Garut bagian selatan. Di kawasan ini, faktor geografis juga memperkuat alasan listrik sulit menjangkau warga.
"Bahkan, di kawasan kota juga ada kasus rumah warga yang belum dialiri listrik. Contohnya, di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota. Di wilayah ini ada satu rumah warga yang lokasinya terpencil sehingga agak sulit mengalirkan listrik ke sana. Itu baru salah satu rumah, belum yang lainnya," ujarnya.
Terkait target pemenuhan listrik, Wahyudin mengaku belum bisa memastikannya. Pihak PLN selama ini masih mengandalkan dana APBN dan APBD.
Humas PLN Area Garut Wahyudin mengatakan, jumlah warga di Garut yang belum teraliri listrik tercatat 155.000 KK. Dia menjelaskan, kendala dalam pemenuhan listrik ini disebabkan tersebarnya lokasi pemukiman warga dan faktor geografis wilayah.
"Kondisi ini menyulitkan PLN untuk mengalirkan listrik ke warga," kata Wahyudin, Jumat (25/4/2014).
Sebaran lokasi pemukiman warga ini sebagian besar terletak di Garut bagian selatan. Di kawasan ini, faktor geografis juga memperkuat alasan listrik sulit menjangkau warga.
"Bahkan, di kawasan kota juga ada kasus rumah warga yang belum dialiri listrik. Contohnya, di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota. Di wilayah ini ada satu rumah warga yang lokasinya terpencil sehingga agak sulit mengalirkan listrik ke sana. Itu baru salah satu rumah, belum yang lainnya," ujarnya.
Terkait target pemenuhan listrik, Wahyudin mengaku belum bisa memastikannya. Pihak PLN selama ini masih mengandalkan dana APBN dan APBD.
(izz)