RI dorong ASEAN selesaikan hambatan tarif
A
A
A
Sindonews.com - Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI), Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan para Pejabat Senior Ekonomi ASEAN (SEOM) ke-2 tahun 2014, yang berlangsung 22-25 April 2014 di Solo.
Pertemuan SEOM dilaksanakan tiga kali dalam setahun. SEOM ke-2 2014 ini dipimpin Than Than Lin selaku Ketua SEOM Myanmar. Pertemuan pertama melibatkan negara anggota ASEAN. Pada pertemuan SEOM kali ini, konsultasi dilakukan dengan Tiongkok, Hong Kong, Jepang, India, Kanada, Korea dan Amerika Serikat.
Pertemuan SEOM membahas pending issues pertemuan sebelumnya dan persiapan untuk pertemuan ke-24 Kepala Negara ASEAN Mei 2014 di Myanmar, seperti pemenuhan ASEAN Economic Community (AEC) Scorecard.
Selain itu, langkah-langkah menuju AEC 2015 melalui pemantauan perkembangan 12 sektor prioritas di ASEAN, kemajuan dan masalah yang dihadapi sektor di bawah pilar ekonomi (finansial, kepabeanan, kepariwisataan, dan investasi); ASEAN Public-Private Partnership (PPP) Framework; ASEAN Framework on Equitable Economic Development.
“AEC Scorecard sebagai instrumen untuk memonitor perkembangan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga pencapaian MEA dapat lebih terukur dan setiap negara anggota ASEAN dapat segera melakukan upaya untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan,” jelas Imam dalam rilisnya, Minggu (27/4/2014).
Selain AEC Scorecard, ASEAN juga berusaha mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi di ASEAN dengan melakukan pengembangan kesiapan implementasi ASEAN Single Window (ASW) tahun 2015 dalam satu portal di Sekretariat ASEAN, Jakarta yang dapat terintegrasi dengan 10 National Single Window di ASEAN.
"Indonesia terus mendorong seluruh negara anggota ASEAN dalam menyelesaikan hambatan-hambatan tarif untuk mendorong arus bebas perdagangan barang di ASEAN serta terus meningkatkan harmonisasi standar barang dalam rangka mengurangi hambatan non-tarif," kata Iman.
ASEAN juga fokus pada perdagangan di bidang jasa, antara lain pemenuhan Paket 9 Jasa ASEAN, yang diharapkan dapat ditandatangani pada pertemuan ke-46 Menteri Ekonomi ASEAN pada Agustus 2014. Kerja sama investasi juga menjadi perhatian, khususnya rencana penandatanganan Protocol to Amend the ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA).
Menutup pertemuan, para ketua SEOM fokus pada persiapan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-24 dan pertemuan terkait lainnya yang akan diselenggarakan pada 10-11 Mei 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Pertemuan SEOM dilaksanakan tiga kali dalam setahun. SEOM ke-2 2014 ini dipimpin Than Than Lin selaku Ketua SEOM Myanmar. Pertemuan pertama melibatkan negara anggota ASEAN. Pada pertemuan SEOM kali ini, konsultasi dilakukan dengan Tiongkok, Hong Kong, Jepang, India, Kanada, Korea dan Amerika Serikat.
Pertemuan SEOM membahas pending issues pertemuan sebelumnya dan persiapan untuk pertemuan ke-24 Kepala Negara ASEAN Mei 2014 di Myanmar, seperti pemenuhan ASEAN Economic Community (AEC) Scorecard.
Selain itu, langkah-langkah menuju AEC 2015 melalui pemantauan perkembangan 12 sektor prioritas di ASEAN, kemajuan dan masalah yang dihadapi sektor di bawah pilar ekonomi (finansial, kepabeanan, kepariwisataan, dan investasi); ASEAN Public-Private Partnership (PPP) Framework; ASEAN Framework on Equitable Economic Development.
“AEC Scorecard sebagai instrumen untuk memonitor perkembangan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga pencapaian MEA dapat lebih terukur dan setiap negara anggota ASEAN dapat segera melakukan upaya untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan,” jelas Imam dalam rilisnya, Minggu (27/4/2014).
Selain AEC Scorecard, ASEAN juga berusaha mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi di ASEAN dengan melakukan pengembangan kesiapan implementasi ASEAN Single Window (ASW) tahun 2015 dalam satu portal di Sekretariat ASEAN, Jakarta yang dapat terintegrasi dengan 10 National Single Window di ASEAN.
"Indonesia terus mendorong seluruh negara anggota ASEAN dalam menyelesaikan hambatan-hambatan tarif untuk mendorong arus bebas perdagangan barang di ASEAN serta terus meningkatkan harmonisasi standar barang dalam rangka mengurangi hambatan non-tarif," kata Iman.
ASEAN juga fokus pada perdagangan di bidang jasa, antara lain pemenuhan Paket 9 Jasa ASEAN, yang diharapkan dapat ditandatangani pada pertemuan ke-46 Menteri Ekonomi ASEAN pada Agustus 2014. Kerja sama investasi juga menjadi perhatian, khususnya rencana penandatanganan Protocol to Amend the ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA).
Menutup pertemuan, para ketua SEOM fokus pada persiapan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-24 dan pertemuan terkait lainnya yang akan diselenggarakan pada 10-11 Mei 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
(rna)