Rizal Djalil siap genjot audit kinerja K/L
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru dilantik hari ini, Rizal Djalil tengah berencana mempersiapkan audit kinerja untuk membantu proses audit laporan keuangan nasional. Di antaranya laporan keuangan 542 kabupaten/kota dan 86 kementerian/lembaga (K/L).
"Semua proses audit itu sifatnya prioritas. Tidak ada yang lebih diprioritaskan atau diutamakan," katanya setelah acara pengambilan sumpah di kantor MA Jakarta, Senin (28/4/2014).
Menurut dia, pihaknya ke depan akan menggalakkan dan memperbanyak proses audit kinerja. Karena, dengan adanya proses audit kinerja tersebut, semua akan mengetahui masalah utama mengapa ada beberapa kendala pada harga yang mahal untuk hal-hal tertentu.
"Contohnya badan POM, dengan adanya audit kinerja yang kita kerjakan, kita akan tahu bahwa salah satu faktor obat mahal itu apa. Misalnya slama ini, faktornya karena administrasi dan registrasi mahal, serta bahan baku yang sulit," jelas Rizal.
Pihaknya akan mengajukan ke pemerintah mengenai hal tersebut untuk diproses lebih lanjut. "Itu kan sudah menyangkut rakyat," imbuh dia.
Rizal menegaskan akan memperbanyak proses audit kinerja dan berjanji akan bekerja untuk rakyat. Misalnya, kalau DPR minta BPK untuk memperhatikan masalah pupuk, maka pihaknya akan memperhatikan, atau masalah raskin akan segera ditindaklanjuti.
"Kita kan kerja bukan hanya berdasarkan maunya kita saja. Sudah ada agenda-agendanya tersusun rapih dari pemerintah," ujarnya.
Rizal dilantik secara resmi hari ini sebagai Ketua BPK menggantikan Hadi Poernomo yang beberapa waktu telah memasuki masa pensiun.
Rizal berharap dapat menjalankan proses audit kinerja tersebut untuk lebih detail menangani masalah yang berhubungan dengan rakyat.
"Semua proses audit itu sifatnya prioritas. Tidak ada yang lebih diprioritaskan atau diutamakan," katanya setelah acara pengambilan sumpah di kantor MA Jakarta, Senin (28/4/2014).
Menurut dia, pihaknya ke depan akan menggalakkan dan memperbanyak proses audit kinerja. Karena, dengan adanya proses audit kinerja tersebut, semua akan mengetahui masalah utama mengapa ada beberapa kendala pada harga yang mahal untuk hal-hal tertentu.
"Contohnya badan POM, dengan adanya audit kinerja yang kita kerjakan, kita akan tahu bahwa salah satu faktor obat mahal itu apa. Misalnya slama ini, faktornya karena administrasi dan registrasi mahal, serta bahan baku yang sulit," jelas Rizal.
Pihaknya akan mengajukan ke pemerintah mengenai hal tersebut untuk diproses lebih lanjut. "Itu kan sudah menyangkut rakyat," imbuh dia.
Rizal menegaskan akan memperbanyak proses audit kinerja dan berjanji akan bekerja untuk rakyat. Misalnya, kalau DPR minta BPK untuk memperhatikan masalah pupuk, maka pihaknya akan memperhatikan, atau masalah raskin akan segera ditindaklanjuti.
"Kita kan kerja bukan hanya berdasarkan maunya kita saja. Sudah ada agenda-agendanya tersusun rapih dari pemerintah," ujarnya.
Rizal dilantik secara resmi hari ini sebagai Ketua BPK menggantikan Hadi Poernomo yang beberapa waktu telah memasuki masa pensiun.
Rizal berharap dapat menjalankan proses audit kinerja tersebut untuk lebih detail menangani masalah yang berhubungan dengan rakyat.
(izz)