Kuartal I BNI kucurkan kredit Rp247,12 T

Selasa, 29 April 2014 - 12:55 WIB
Kuartal I BNI kucurkan...
Kuartal I BNI kucurkan kredit Rp247,12 T
A A A
Sindonews.com - Di tengah tren perlambatan kredit yang terjadi di industri perbankan Indonesia, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masih mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,3 persen, dari Rp200,50 triliun pada kuartal I/2013 menjadi Rp247,12 triliun pada kuartal I/2014.

Bank plat merah ini tetap mempertahankan Net Interest Margin (NIM) yang dijaga stabil di posisi 6,1 persen, kucuran kredit BNI tetap fokus ke-8 sektor unggulan.

"Ke-8 sektor unggulan tersebut memiliki porsi 66 persen dari total kredit di sektor bussiness banking BNI, yang hingga kuartal I/2014 mencapai Rp184,12 triliun," kata Dirut BNI Gatot Suwondo di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Kedelapan sektor unggulan itu terdiri dari migas dan pertambangan, informasi dan telekomunikasi, kimia, agrikultur, makanan dan minuman, ritel dan grosir, kelistrikan, rekayasa dan konstruksi.

Sementara, porsi kredit terbesar yang disalurkan BNI pada delapan sektor unggulan ini adalah ke sektor ritel dan grosir (19 persen) dan agrikultur (14 persen).

Gatot menjelaskan, kucuran kredit BNI juga diarahkan ke Kredit consumer banking, yang pada kuartal I/2014 mencapai Rp54,78 triliun. Dukungan BNI pada kredit consumer banking difokuskan pada pembiayaan perumahan melalui BNI Griya.

Kredit perumahan ini menyumbang 58,6 persen dari total kredit consumer banking pada kuartal I/2014. Perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas aset. Yakni, menurunnya gross NPL dari 2,8 persen pada kuartal I/2013 menjadi 2,3 persen pada kuartal I/2014.

Demikian juga dengan net NPL yang membaik dari 1,0 persen pada kuartal I/2013 menjadi 0,6 persen pada kuartal I/2014. Tren positif juga ditunjukkan dari gross NPL sebelum dan setelah hapus buku yang terus menurun.

Sesuai prinsip kehati-hatian, BNI juga meningkatkan rasio pencadangan dari 123,1 persen pada kuartal I/2013 menjadi 128,2 persen pada kuartal I/2014.

"Eskalasi kredit BNI tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya DPK yang tumbuh 12,8 persen dari Rp242,93 triliun pada kuartal I/2013 menjadi Rp273,97 triliun pada kuartal I/2014. Dengan kondisi demikian, BNI mencatat LDR yang meningkat dari 82,6 persen pada kuartal I/2013 menjadi 88,4 persen pada kuartal I/2014," jelas Gatot.

Sumber pendanaan BNI sebagian besar berasal dari dana-dana murah (CASA) yang bertambah senilai Rp17,3 triliun yang tumbuh 10,7 persen (yoy). Dana murah tersebut mendominakasikan DPK BNI dengan komposisi 65,3 persen dari total DPK pada kuartal I/2014.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)