Harga minyak Brent dekati level tertinggi

Sindonews.com - Harga minyak Brent diperdagangkan mendekati level tertinggi karena adanya kekhawatiran atas krisis di Ukraina yang dapat mengganggu pasokan energi Eropa.

Sementara, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bursa New York tetap stabil. untuk futures sedikit berubah setelah naik di London pada 2 Mei akibat Ukraina mengirim kendaraan lapis baja dan artileri untuk merebut kembali Slovyansk, kubu pasukan pro-separatis.

Aktivitas manufaktur China (Purchasing Managers Index/PMI) dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics sebesar 48,1 untuk April, kontraksi bulanan keempat yang tidak terjawab estimasi median dari 48,4 dalam survei Bloomberg News terhadap para ekonom.

"Perasaan keseluruhan tentang China adalah hal-hal yang masih tampak halus," kata Jonathan Barratt, kepala eksekutif dari Buletin Barratt di Sydney seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (5/5/2014).

Brent untuk pembayaran Juni sebesar 108,43 per barel di London ICE Futures Europe atau turun 16 sen pada pukul 1:35 waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 83 sen menjadi USD108,59 pada 2 Mei. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 40 persen di bawah rata-rata 100 hari.

Sementara, WTI untuk pengiriman Juni, 7 sen lebih tinggi atau sebesar USD99,83 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Patokan minyak mentah AS berada di diskon dari USD8,60 untuk Brent. Selisih kontrak WTI terhadap Brent sebesar USD8,83.