Ekonomi RI kuartal I tumbuh 5,21%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2014 berada pada posisi 5,21 persen.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 5,21 persen secara year on year (yoy) atau sebesar 0,95 persen dibanding kuartal IV/2013," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin di Jakarta, Senin (5/5/2014).
Dia juga memaparkan, sektor pendukung pertumbuhan kuartal pertama tahun ini sebesar 5,21 persen berasal dari pertanian, perikanan, kehutanan dan jasa sebesar 22,70 persen secara kuartal per kuartal.
"Masa tanam, walaupun terjadi pergeseran panen antara Februari ke Maret 2014, panen tidak bergeser secara menyeluruh, namun tetap memiliki dampak ke pertumbuhan," jelasnya.
Pendukung selanjutnya, kata dia yaitu sektor keuangan sebesar 2,19 persen. "Jasa keuangan mendorong lembaga keuangan non bank jasa keuangan, serta pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,11 persen," imbuh dia.
Selain itu, pengangkutan dan komunikasi sedikit mengalami penurunan dari 1,20 persen pada kuartal IV/2013, pertumbuhannya tidak tinggi karena ada libur Natal dan akhir tahun pada kuartal pertama 2014 dan adanya banjir.
Pendukung terakhir adalah listrik, gas dan air bersih sebesar 6,52 persen. "Pada kuartal pertama penjualan tinggi 7,58 persen dampak dari pemilu, penjualan tinggi juga terjadi pada usaha dan rumah tangga. Air bersih juga mendorong terjadi peningkatan produksi air bersih pada pengelolaan PDAM karena kebocoran air dapat ditanggulangi," paparnya.
Sementara, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,78 persen sepanjang 2013. PDB Indonesia year on year capai 5,78 persen, karena perekonomian global sinyalnya membaik.
Secara total, PDB 2013 nilainya Rp9.084,0 triliun berdasarkan harga berlaku. Sedangkan menurut harga konstan sebesra Rp2.770,3 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 5,21 persen secara year on year (yoy) atau sebesar 0,95 persen dibanding kuartal IV/2013," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin di Jakarta, Senin (5/5/2014).
Dia juga memaparkan, sektor pendukung pertumbuhan kuartal pertama tahun ini sebesar 5,21 persen berasal dari pertanian, perikanan, kehutanan dan jasa sebesar 22,70 persen secara kuartal per kuartal.
"Masa tanam, walaupun terjadi pergeseran panen antara Februari ke Maret 2014, panen tidak bergeser secara menyeluruh, namun tetap memiliki dampak ke pertumbuhan," jelasnya.
Pendukung selanjutnya, kata dia yaitu sektor keuangan sebesar 2,19 persen. "Jasa keuangan mendorong lembaga keuangan non bank jasa keuangan, serta pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,11 persen," imbuh dia.
Selain itu, pengangkutan dan komunikasi sedikit mengalami penurunan dari 1,20 persen pada kuartal IV/2013, pertumbuhannya tidak tinggi karena ada libur Natal dan akhir tahun pada kuartal pertama 2014 dan adanya banjir.
Pendukung terakhir adalah listrik, gas dan air bersih sebesar 6,52 persen. "Pada kuartal pertama penjualan tinggi 7,58 persen dampak dari pemilu, penjualan tinggi juga terjadi pada usaha dan rumah tangga. Air bersih juga mendorong terjadi peningkatan produksi air bersih pada pengelolaan PDAM karena kebocoran air dapat ditanggulangi," paparnya.
Sementara, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,78 persen sepanjang 2013. PDB Indonesia year on year capai 5,78 persen, karena perekonomian global sinyalnya membaik.
Secara total, PDB 2013 nilainya Rp9.084,0 triliun berdasarkan harga berlaku. Sedangkan menurut harga konstan sebesra Rp2.770,3 triliun.
(izz)