Ekspor nonmigas sumbang surplus perdagangan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2014 memberikan kontribusi besar terhadap surplus neraca perdagangan.
Indikasi yang menunjukkan kontribusi tersebut adalah surplus perdagangan nonmigas selama Maret 2014 sebesar USD2,0 miliar, sementara neraca perdagangan surplus USD0,7 miliar.
"Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2014 mengalami peningkatan dan menciptakan surplus, konsisten dengan kondisi ekonomi global yang mulai membaik dan tidak terpengaruh penurunan ekonomi di Tiongkok," terang Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (5/5/2014).
Ekspor Indonesia pada Maret 2014 didominasi sektor industri sekitar 66 persen dari seluruh produk ekspor. Sementara, ekspor sektor industri meningkat 3,6 persen menjadi USD29,3 miliar selama kuartal I/2014.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menjelaskan, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari-Maret 2014 meningkat 2,0 persen, dan ekspor ke negara emerging market naik signifikan terutama ke Afrika Selatan sebesar 147,9 persen, Iran hingga 67,7 persen, Uni Emirat Arab (UEA) 67,1 persen, dan Nigeria sebesar 58,1 persen.
"Membaiknya kinerja ekspor pada kuartal I ini juga diperlihatkan oleh kinerja ekspor produk manufaktur," ungkapnya.
Dalam kuartal I/2014, ekspor perhiasan 112,5 persen, bahan kimia organik sebesar 41,4 persen, produk perikanan dan udang 22,4 persen, berbagai produk kimia 17,6 persen, kendaraan dan bagiannya 10,8 persen. Lalu, mesin/pesawat mekanik 8,1 persen, benda dari besi baja 15,7 persen, dan barang dari plastik 7,6 persen.
Indikasi yang menunjukkan kontribusi tersebut adalah surplus perdagangan nonmigas selama Maret 2014 sebesar USD2,0 miliar, sementara neraca perdagangan surplus USD0,7 miliar.
"Kinerja ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2014 mengalami peningkatan dan menciptakan surplus, konsisten dengan kondisi ekonomi global yang mulai membaik dan tidak terpengaruh penurunan ekonomi di Tiongkok," terang Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi dalam konferensi pers di kantornya, Senin (5/5/2014).
Ekspor Indonesia pada Maret 2014 didominasi sektor industri sekitar 66 persen dari seluruh produk ekspor. Sementara, ekspor sektor industri meningkat 3,6 persen menjadi USD29,3 miliar selama kuartal I/2014.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menjelaskan, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat selama Januari-Maret 2014 meningkat 2,0 persen, dan ekspor ke negara emerging market naik signifikan terutama ke Afrika Selatan sebesar 147,9 persen, Iran hingga 67,7 persen, Uni Emirat Arab (UEA) 67,1 persen, dan Nigeria sebesar 58,1 persen.
"Membaiknya kinerja ekspor pada kuartal I ini juga diperlihatkan oleh kinerja ekspor produk manufaktur," ungkapnya.
Dalam kuartal I/2014, ekspor perhiasan 112,5 persen, bahan kimia organik sebesar 41,4 persen, produk perikanan dan udang 22,4 persen, berbagai produk kimia 17,6 persen, kendaraan dan bagiannya 10,8 persen. Lalu, mesin/pesawat mekanik 8,1 persen, benda dari besi baja 15,7 persen, dan barang dari plastik 7,6 persen.
(izz)