Pertagas Niaga kembangkan jaringan gas di Prabumulih
A
A
A
Sindonews.com – Anak usaha PT Pertamina (persero), PT Pertagas Niaga mencatat pemakaian gas rumah tangga mencapai 4.650 pelanggan di Prabumulih. Jumlah ini akan terus bertambah pada 2014 seiring dengan rencana pengembangan jaringan oleh PT Pertagas Niaga.
Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prajogio mengatakan, pengembangan jaringan ini merupakan upaya Pertagas Niaga untuk memanfaatkan alokasi gas yang dipasok dari Pertamina EP untuk Kota Prabumulih, yang volumenya mencapai 0,5 MMSCFD. Jika jaringan gas di Kota Prabumulih hanya mampu menjangkau 4.650 pelanggan maka nilai keekonomiaanya belum maksimal.
“Idealnya, untuk volume 0,5 MMSCFD, kami seharusnya mampu menyambungkan jaringan gas kepada 20 ribu rumah tangga agar warga Prabumulih mayoritas menikmati energi gas yang diproduksi dari wilayahnya sendiri,” katanya di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Selain di Kota Prabumulih, lanjut Jugi, PT Pertagas Niaga pada tahun lalu dengan skema public service obligation (PSO), mendapat penugasan untuk mengelola jaringan gas kota lainnya, yaitu Sengkang - Sulawesi Selatan dan Jambi. Pada kedua kota ini, Pertagas Niaga juga sudah mendapat pasokan gas dari Energy Equity Epic (Sengkang) dan JOB Pertamina - Talisman Jambi Merang dengan volume yang sama sebesar 0,5 MMSCFD,
Rencananya akhir tahun ini, Pertagas Niaga akan mengembangkan jaringan gas kota di Prabumulih sekitar 4.000 sambungan rumah tangga. Untuk penambahan jaringan gas tersebut, Pertagas Niaga telah menggandeng BUMD PT Petro Prabu mewakili Pemerintah Kota Prabumulih.
Menurutnya, sebagai perusahaan Pertagas Niaga dan Petro Prabu memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan jaringan gas di kota Prabumulih. Sebagai bagian dari PSO, keduanya akan menambah jumlah sambungan untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, dan bila ada peluang bisnis ini akan dikembangkan secara komersial dalam bentuk gas transportasi seperti SPBG dan CNG.
“Untuk itu, kami akan mengoptimalkan jaringan dengan cost yang lebih hemat dan melakukan diversifikasi usaha, dan semoga Pertagas Niaga dan Petro Prabu menjadi mitra abadi,”katanya.
Sementara, General Manager City Gas Pertagas Niaga Arief Wardono mengatakan, jumlah pemakai jaringan gas pada ketiga kota tersebut saat ini sebanyak 12.822 rumah tangga dan akan terus mengalami perluasan di kota Prabumulih dan Jambi pada tahun 2014.
Dia optimis, penugasan dari pemerintah kepada Pertagas Niaga tidak hanya terhenti pada ketiga kota tersebut. Rencananya hingga tahun 2018, perusahaan akan mendapat penugasan untuk pengelolaan dan pengoperasian jaringan gas di 27 kota.
“Saat ini, melalui induk perusahaan (Pertamina), Pertagas Niaga telah mengirimkan surat kepada Ditjen Migas menyatakan bersedia untuk mengelola jaringan gas di 10 kota, yakni Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora, Subang, Sorong, Bulungan, Semarang, Bekasi, Sidoarjo (lanjutan) dan Lhokseumawe” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pertagas Niaga akan melakukan pengembangan jaringan gas kota non-penugasan pemerintah (komersial) di wilayah Jakarta bagian selatan, dengan ruas pipa transmisi sepanjang 22 kilometer (km) dan wilayah Serpong.
“Sebagai wujud kontribusi kami pada program pemerintah dalam pengembangan jaringan gas kota bagi konsumen rumah tangga, kami juga akan melakukan investasi pengembangan di 27 kota lainnya. Targetnya, pada tahun 2018, kami mampu mencapai 2 juta pelanggan,” ungkapnya.
Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prajogio mengatakan, pengembangan jaringan ini merupakan upaya Pertagas Niaga untuk memanfaatkan alokasi gas yang dipasok dari Pertamina EP untuk Kota Prabumulih, yang volumenya mencapai 0,5 MMSCFD. Jika jaringan gas di Kota Prabumulih hanya mampu menjangkau 4.650 pelanggan maka nilai keekonomiaanya belum maksimal.
“Idealnya, untuk volume 0,5 MMSCFD, kami seharusnya mampu menyambungkan jaringan gas kepada 20 ribu rumah tangga agar warga Prabumulih mayoritas menikmati energi gas yang diproduksi dari wilayahnya sendiri,” katanya di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Selain di Kota Prabumulih, lanjut Jugi, PT Pertagas Niaga pada tahun lalu dengan skema public service obligation (PSO), mendapat penugasan untuk mengelola jaringan gas kota lainnya, yaitu Sengkang - Sulawesi Selatan dan Jambi. Pada kedua kota ini, Pertagas Niaga juga sudah mendapat pasokan gas dari Energy Equity Epic (Sengkang) dan JOB Pertamina - Talisman Jambi Merang dengan volume yang sama sebesar 0,5 MMSCFD,
Rencananya akhir tahun ini, Pertagas Niaga akan mengembangkan jaringan gas kota di Prabumulih sekitar 4.000 sambungan rumah tangga. Untuk penambahan jaringan gas tersebut, Pertagas Niaga telah menggandeng BUMD PT Petro Prabu mewakili Pemerintah Kota Prabumulih.
Menurutnya, sebagai perusahaan Pertagas Niaga dan Petro Prabu memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan jaringan gas di kota Prabumulih. Sebagai bagian dari PSO, keduanya akan menambah jumlah sambungan untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, dan bila ada peluang bisnis ini akan dikembangkan secara komersial dalam bentuk gas transportasi seperti SPBG dan CNG.
“Untuk itu, kami akan mengoptimalkan jaringan dengan cost yang lebih hemat dan melakukan diversifikasi usaha, dan semoga Pertagas Niaga dan Petro Prabu menjadi mitra abadi,”katanya.
Sementara, General Manager City Gas Pertagas Niaga Arief Wardono mengatakan, jumlah pemakai jaringan gas pada ketiga kota tersebut saat ini sebanyak 12.822 rumah tangga dan akan terus mengalami perluasan di kota Prabumulih dan Jambi pada tahun 2014.
Dia optimis, penugasan dari pemerintah kepada Pertagas Niaga tidak hanya terhenti pada ketiga kota tersebut. Rencananya hingga tahun 2018, perusahaan akan mendapat penugasan untuk pengelolaan dan pengoperasian jaringan gas di 27 kota.
“Saat ini, melalui induk perusahaan (Pertamina), Pertagas Niaga telah mengirimkan surat kepada Ditjen Migas menyatakan bersedia untuk mengelola jaringan gas di 10 kota, yakni Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora, Subang, Sorong, Bulungan, Semarang, Bekasi, Sidoarjo (lanjutan) dan Lhokseumawe” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pertagas Niaga akan melakukan pengembangan jaringan gas kota non-penugasan pemerintah (komersial) di wilayah Jakarta bagian selatan, dengan ruas pipa transmisi sepanjang 22 kilometer (km) dan wilayah Serpong.
“Sebagai wujud kontribusi kami pada program pemerintah dalam pengembangan jaringan gas kota bagi konsumen rumah tangga, kami juga akan melakukan investasi pengembangan di 27 kota lainnya. Targetnya, pada tahun 2018, kami mampu mencapai 2 juta pelanggan,” ungkapnya.
(rna)