Asesmen BI menunjukkan pemulihan ekonomi global berlanjut

Sindonews.com - Perbaikan kondisi ekonomi global terutama ditopang oleh perekonomian negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa sebagai dampak stimulus moneter yang masih berlanjut.

"Perbaikan kondisi ekonomi global tersebut berdampak pada kenaikan volume perdagangan dunia," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Kamis (8/5/2014).

Namun Agus menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di Tiongkok sejalan dengan kebijakan penyeimbangan ekonomi yang ditempuhnya. Harga komoditas juga masih cenderung menurun, khususnya pada komoditas karet, tembaga dan batu bara. Maka perlu adanya kebijakan penyeimbang ekonomi di Indonesia agar perekonomian Indonesia lebih baik.

Agus menambahkan, kedepannya, BI akan terus mencermati berbagai risiko dari perekonomian global, terutama risiko yang bersumber dari normalisasi kebijakan The Fed dan risiko perlambatan ekonomi Tiongkok.

Di tempat yang berbeda, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menambahkan, salah satu upaya untuk meningkatkan laju ekonomi adalah dengan fasilitas transportasi yang memadai.

"Pembangunan infrastruktur dan sektor rill di Indonesia masih on progres, kami mulai membangun bandara-bandara kecil dan pelabuhan kecil di timur Indonesia, pembangunan pelabuhan udara dan laut menjadi lebih baik untuk menunjang perdagangan dan perekonomian Indonesia tentunya," ujarnya.