Chitose akan kembangkan produk wood base
A
A
A
Sindonews.com - PT Chitose International Manufacturing berencana kembali mengembangkan produk berbasis kayu olahan di tahun depan. Ini sejalan dengan target beroperasinya pabrik baru perseroan di akhir 2015 atau selambatnya awal 2016.
Pembiayaan ekspansi tersebut salah satu sumbernya adalah dari rencana IPO sebesar 30 persen saham baru perseroan pada Juni tahun ini. Untuk diketahui, produk kayu pernah diproduksi Chitose di tahun 1990-an dengan tujan ekspor ke Jepang.
Namun, dihentikan karena pemerintah saat itu melarang ekspor produk berbahan baku kayu ramin. "Selama 35 tahun kita dikenal dengan produk berbasis metal. Dengan peningkatan daya beli dan model berbasis kayu yang mulai diminati, kita coba kembangkan itu. Apalagi wood base nilai jualnya tinggi," ungkap Presiden Direktur PT Chitose International Manufacturing, Dedie Suherlan di Cimahi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2-14).
Menurut dia, untuk pabrik baru, perseroan mencoba jenis baru, tidak semata generik dengan produk yang ada. "Melengkapi kategori kita. Jadi material dasar kayu olahan. Target market sudah ada, yakni uper category, biar merata. Kapasitas sedang kita jajaki," ujarnya.
Direktur Perseroan Timotheus J Paulus menjelaskan, wood base dimaksud adalah model tampilan (cover) kayu pada produk Chitose. Namun, panelnya adalah kayu olahan seperti bubur kertas MDF, dan partikel kayu sebagai bahan panel, atau playwood.
"Jadi bagian dalam bisa dari bahan apa saja, seperti partikel kayu atau bubur kayu, bisa juga metal dan melamin, tetapi cover-nya ditempel kertas model kayu, jadi kelihatan seperti kayu. Ini di Jepang sudah jadi tren," kata Thimoteus.
Karena nilai jual yang tinggi, maka wood base ini akan difokuskan untuk pasar uper category konsumen. Saat ini Chitose mulai menyasar konsumen di midle category, setelah menguasai bottom cotegory.
"Wood base ada unsur natural. Jadi dia tidak mengubah interior rumah. Ini yang membuat nilai jualnya tinggi," ujar pungkas dia.
Pembiayaan ekspansi tersebut salah satu sumbernya adalah dari rencana IPO sebesar 30 persen saham baru perseroan pada Juni tahun ini. Untuk diketahui, produk kayu pernah diproduksi Chitose di tahun 1990-an dengan tujan ekspor ke Jepang.
Namun, dihentikan karena pemerintah saat itu melarang ekspor produk berbahan baku kayu ramin. "Selama 35 tahun kita dikenal dengan produk berbasis metal. Dengan peningkatan daya beli dan model berbasis kayu yang mulai diminati, kita coba kembangkan itu. Apalagi wood base nilai jualnya tinggi," ungkap Presiden Direktur PT Chitose International Manufacturing, Dedie Suherlan di Cimahi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2-14).
Menurut dia, untuk pabrik baru, perseroan mencoba jenis baru, tidak semata generik dengan produk yang ada. "Melengkapi kategori kita. Jadi material dasar kayu olahan. Target market sudah ada, yakni uper category, biar merata. Kapasitas sedang kita jajaki," ujarnya.
Direktur Perseroan Timotheus J Paulus menjelaskan, wood base dimaksud adalah model tampilan (cover) kayu pada produk Chitose. Namun, panelnya adalah kayu olahan seperti bubur kertas MDF, dan partikel kayu sebagai bahan panel, atau playwood.
"Jadi bagian dalam bisa dari bahan apa saja, seperti partikel kayu atau bubur kayu, bisa juga metal dan melamin, tetapi cover-nya ditempel kertas model kayu, jadi kelihatan seperti kayu. Ini di Jepang sudah jadi tren," kata Thimoteus.
Karena nilai jual yang tinggi, maka wood base ini akan difokuskan untuk pasar uper category konsumen. Saat ini Chitose mulai menyasar konsumen di midle category, setelah menguasai bottom cotegory.
"Wood base ada unsur natural. Jadi dia tidak mengubah interior rumah. Ini yang membuat nilai jualnya tinggi," ujar pungkas dia.
(izz)