IHSG berpotensi menguji resistance 4.933
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini diproyeksi akan Kembali menguat didukung positifnya sentimen global.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji resistance terdekat di 4.933.
“Meski begitu, terdapat gap down di 4.890 yang harus diwaspadai,“ kata dia dalam risetnya, Selasa (13/5/2014).
Pada perdagangan hari ini, dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di level support 4.887 dan resistance 5.020.
Adapun sentimen dari luar negeri akan mendukung laju IHSG. Pasar saham Amerika Sserikat (AS) ditutup menguat, seiring apresiasi saham-saham unggulan (bluechips). Kenaikan itu ditunjukkan oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,68 persen dan S&P500 sebesar 0,97 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Tiongkok yang akan memperlonggar batasan investasi asing. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 sebesar 1,19 persen dan KOSPI Composite di Korea Selatan 0,38 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,06 persen dan emas Comex terkoreksi 0,02 persen.
Dari dalam negeri, aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia terus berlanjut. Di sisi lain, lelang Surat Utang Negara (SUN) yang kembali digelar kemarin (12/5/2014) mengalami permintaan yang tinggi.
“Hal ini menandakan jika pasar modal kita masih sangat menarik bagi investor, baik lokal maupun luar negeri,“ ujarnya.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji resistance terdekat di 4.933.
“Meski begitu, terdapat gap down di 4.890 yang harus diwaspadai,“ kata dia dalam risetnya, Selasa (13/5/2014).
Pada perdagangan hari ini, dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di level support 4.887 dan resistance 5.020.
Adapun sentimen dari luar negeri akan mendukung laju IHSG. Pasar saham Amerika Sserikat (AS) ditutup menguat, seiring apresiasi saham-saham unggulan (bluechips). Kenaikan itu ditunjukkan oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,68 persen dan S&P500 sebesar 0,97 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Tiongkok yang akan memperlonggar batasan investasi asing. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 sebesar 1,19 persen dan KOSPI Composite di Korea Selatan 0,38 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,06 persen dan emas Comex terkoreksi 0,02 persen.
Dari dalam negeri, aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia terus berlanjut. Di sisi lain, lelang Surat Utang Negara (SUN) yang kembali digelar kemarin (12/5/2014) mengalami permintaan yang tinggi.
“Hal ini menandakan jika pasar modal kita masih sangat menarik bagi investor, baik lokal maupun luar negeri,“ ujarnya.
(rna)